Kurang lebih 813 buruh bongkar muat atau Tenaga Kerja Bongkar Muat(TKBM) Samudera Nusantara beraktivitas seperti biasa, meskipun ada himbauan pemerintah untuk bekerja di rumah dan menjaga jarak fisik(physical distancing) terkait adanya wabah Corona (Covid 19) yang menyebar di seluruh dunia.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Ketua Badan Pengawas Buruh TKBM, Haji Iriansyah didampingi staf bagian kesejahteraan, M.Noor kepada koranbanjar.net mengaku pihaknya mengetahui adanya himbauan tersebut.
“Bagi kami tetap bekerja seperti biasa tidak ada perubahan jadwal atau pengurangan jam kerja maupun karyawan, sebab kami ini kan jasa tidak bisa ditahan, pasti merugikan pihak perusahaan bongkar muat yang memakai tenaga kami,” ujar M.Noor saat ditemui di kantor TKBM Samudera Nusantara, Jalan Agraria Banjarmasin, Sabtu (28/3/2020).
Kendati demikian para buruh tetap diberikan alat pelindung diri saat bekerja, seperti, masker, sarung tangan, sebab kata M.Noor, buruh TKBM bukan hanya mengerjakan barang lokal yang ada di kontainer, tetapi bekerja di kapal-kapal asing yang memuat batubara seperti India, Korea, Cina dan Jepang.
“Kalau buruh seperti kami diam di rumah, apa yang kami kerjakan, anak istri kami makan apa,” sahut Haji Iriansyah.
Buruh TKBM, tetap bekerja tanpa mengenal Corona.
Gajih buruh TKBM bukanlah gajih yang diterima setiap bulan, namun tergantung jumlah kapal yang.dibongkar, sedangkan setiap hari minimal 3 kapal selalu datang.
Bahkan menurut Iriansyah dan M.Noor di saat merebaknya wabah Corona di mana-mana, justru jumlah kapal yang dibongkar meningkat.
“Sebelum terjadi isu wabah Corona ini, kapal yang dibongkar paling banyak 5 buah, sekarang justru meningkat, bisa sampai 40 kapal dalam satu bulan,” ucapnya.
Untuk pembongkaran barang lokal di kontainer, dalam satu bulan diperkirakan mencapai 5000 lebih kontainer yang dikerjakan.
Dari 813 jumlah tenaga bongkar muat tersebut dibagi beberapa group, satu groupnya terdiri dari 13 orang. Satu kapal dikerjakan satu group, jika yang datang 3 kapal, maka buruh yang melakukan bongkar muat sebanyak 39 orang.
Dibalik semua itu ada satu hal dianggap M.Noor sangat penting belum dilaksanakan, yakni setiap buruh yang datang dari laut, khususnya bekerja di kapal asing, agar memeriksakan diri terlebih dahulu ke poliklinik sebelum pulang ke rumah menemui keluarga.
“Kita sudah mengarahkan kepada kawan-kawan yang datang dari laut, supaya memeriksakan diri dulu ke poliklinik, kan kasian anak istrinya, kalau sampai terjangkit virus Corona,” ujarnya.
Untung saja kata M.Noor sampai sekarang, buruh TKBM tidak ada yang terindikasi wabah Covid 19.
“Mudah-mudahan lah jangan sampai terjadi, kasian anak istrinya, pekerjaan kamipun akhirnya nanti terkendala,” harapnya.(yon)