BerandaRata-rata Omset Pedagang Pasar Martapura Turun 50 Persen
Rata-rata Omset Pedagang Pasar Martapura Turun 50 Persen
2 min baca
512
×
Rata-rata Omset Pedagang Pasar Martapura Turun 50 Persen
Sebarkan artikel ini
Rata-rata omset pedagang di Pasar Martapura, Kabupaten Banjar, Kalsel, mengalami penurunan omset 50 persen. Mulai dari pedagang sembako, pedagang telur, pedagang ikan hingga pedagang pakaian.
MARTAPURA, koranbanjar.net- Wabah corona atau Covid-19 sangat berpengaruh terhadap omset pedagang di Pasar Martapura. Rata-rata pedagang mengalami penurunan omset hingga 50 persen.
Advertisement
Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Seperti yang diutarakan pedagang telur, Ismail di kawasan Pasar Taybah Martapura, Rabu (15/4/2020), sekitar pukul 16.00 wita tadi. “Selama corona ini ya hasil penjualan (omset) turunlah. Kira-kira sudah mencapai lima puluh persen,” ungkap Ismail.
Hasil penjualan telur yang tidak mengalami penurunan hanya telur ayam kampung. “Kalau telur itik, telur ayam ras, rata-rata penjualannya turun. Cuma telur ayam kampung yang tidak,” imbuh pedagang asal Desa Cindai Alus, Martapura ini.
Hal senada juga dikemukan pedagang sembako di Pasar Taybah Martapura, Imas. “Penjualan sembako tidak seperti biasanya, sebelum corona. Sekarang penjualan turun, karena pasar memang sepi,” katanya.
Tak berbeda seperti yang diutarakan pedagang nasi khas Banjar di kawasan Pasar Taybah, Yamani asal Murung Keraton, Martapura. “Sebelas tahun saya jualan nasi tidak pernah se-sepi ini. Biasanya saya memasak sebanyak 10 liter sehari, sekarang cuma 5 liter aja sehari. Pokoknya selama corona ini betul-betul sunyi,” ujarnya.
Pedagang Busana Muslim
Sementara itu, satu pedagang busana muslim, Toko Ataillah di kawasan Pasar Batuah Martapura, mengalami hal yang sama.
“Sekarang ini ya sepi lah…” ungkap pemilik toko ini singkat.
Ditanya asal produk yang dijual, pemilik toko Ataillah ini menyebutkan, dia mengambil atau membeli barang dari beberapa tempat grosir. Ada yang berasal dari Tanah Abang Jakarta, Banjarmasin hingga produk Martapura.
“Kalau baju koko ini produk asal Antasan, Martapura sini,” katanya, sambil menunjuk salah satu produk baju koko.Suasana di kawasan Pasar Martapura, Kalsel.(foto:koranbanjar.net)
Demikian pula yang disampaikan seorang pedagang barang pecah belah atau kelontongan. “Sekarang ini orang lebih memilih membeli makanan, ketimbang yang lain. Kalau di tempat saya ini, yang sering dibeli cuma rice coocer,” katanya.(sir)