Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Banjar

Puskesmas 1 Martapura Menampilkan Aplikasi Si Palui

Avatar
429
×

Puskesmas 1 Martapura Menampilkan Aplikasi Si Palui

Sebarkan artikel ini
Puskesmas 1 Martapura mengetengahkan aplikasi Si Palui (Sistem Informasi Puskesmas Akurat Langsung Universal Integrasi) di Radio Suara Banjar, baru-baru tadi. (Sumber Foto: Kominfo Banjar/koranbanjar.net)

Puskesmas 1 Martapura mengetengahkan aplikasi Si Palui (Sistem Informasi Puskesmas Akurat Langsung Universal Integrasi) di Radio Suara Banjar, baru-baru tadi.

BANJAR, koranbanjar.net Narasumber Apt Risye Hendri sebagai inovator menjelaskan, dibuatnya aplikasi “Si Palui” dilatar belakangi akan banyaknya pasien setiap harinya di Puskesmas 1 Martapura.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Aplikasi dibuat dengan tujuan dapat mempersingkat waktu antrean pasien agar bisa langsung ke poli tujuan dengan pendaftaran sudah dilakukan degan sistem online.

Ia diminta bagaimana membuat sistem yang sudah ada yaitu analog ke sistem digital maka kita mulai uji coba pada Juni 2019 bekerjasama juga dengan pengembang dari Universitas Lambung Mangkurat.

“Kita buat aplikasi Si Palui yang juga mengambil ikon yang menjadi ciri khas Kalsel,” katanya.

Tentunya ke depan bukan sekadar untuk membludaknya pasien saja, tapi aplikasi ini juga akan terintegrasi dengan pihak-pihak lainnya secara langsung dan universal.

Ditambahkan, aplikasi “Si Palui” resmi dijalankan sejak 30 Juli 2019 dan mendapatkan respon positif dari masyarakat. Saat itu dilakukan contoh pada 2 poli yaitu umum dan lansia, karena merupakan prioritas dengan lumayan banyak jumlah kunjungan.

Ia menyebut pada 2020 hingga sekarang pasien sudah banyak yang merasakan manfaat menggunakan aplikasi “Si Palui” tersebut.

Target jangka panjang dari “Si Palui”  menginginkan semua terintegrasi sesuai Permenkes di mana cakupan puskesmas sendiri cukup luas meliputi 4 yaitu, promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

Bagaimana agar preventif ini jalan karena selama ini pada kasus wabah agak susah terkelola karena sasaran belum rill.

“Jika kita punya data rill maka data penduduk kita konek dengan data desa dan kelurahan maka pasien kita cakupannya akan 100% benar,” ungkap Risye.

Kedepan juga menurut Risye diperlukan kerjasama berbagai pihak termasuk Kominfo (DKISP) Banjar agar aplikasi “Si Palui” dapat digunakan di 24 puskesmas di Kabupaten Banjar.

Merangkak sejak 2019 aplikasi “Si Palui” terus membenahi dan melengkapi kekurangan yang ada dan diharapkan kedepan semua puskesmas bisa menggunakan “Si Palui” dan Kominfo bisa nantinya membantu akses untuk beberapa puskesmas yang tersebar di Kabupaten Banjar.

“Saat ini memang puskesmas lain juga menggunakan aplikasi pihak ketiga dan itu terhitung sewa maka akan lebih efisien jika semua terintegrasi melalui Si Palui  tadi,” tutur Risye.

Dirinya juga meminta masukan serta kritik untuk “Si Palui” juga Puskesmas Martapura 1 agar lebih bagus ke depannya.

Dirinya juga sampaikan terimakasih atas dukungan telah diberikan termasuk Bappedalitbang Kabupaten Banjar yang memberikan suport dalam pengembangan aplikasi “Si Palui”.

Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan  (Bappedalitabang) Kabupaten Banjar bekerjasama dengan Radio Suara Banjar membuat program siaran “SIANIDA” (Suara Inspirasi Anak Inovasi Daerah).

Puskesmas 1 Martapura tampil perdana pada program siaran SIANIDA. (dya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh