Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar

Puluhan Ribu Warga Myanmar Protes Kudeta Militer

Avatar
265
×

Puluhan Ribu Warga Myanmar Protes Kudeta Militer

Sebarkan artikel ini

Puluhan ribu warga Myanmar melakukan aksi unjuk rasa ke jalan pada Minggu (7/02/2021). Unjuk rasa ini menjadi protes terbesar sejak Revolusi Saffron 2007 yang berpengaruh pada proses reformasi demokrasi Myanmar. Warga Myanmar memprotes kudeta yang dilakukan junta militer dan menuntut pembebasan Aung San Suu Kyi.

Para pengunjuk rasa mengenakan kaos merah, bendera merah dan balon merah, warna Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD). “Kami tidak ingin kediktatoran militer! Kami ingin demokrasi! ” mereka bernyanyi.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Pada Minggu (7/2/2021) sore, sebagaimana dilansir dari Reuters, junta mengakhiri pemblokiran internet. Pemblokiran tersebut semakin mengobarkan kemarahan masyarakat yang dimulai sejak kudeta pada 1 Februari, yang dianggap menghentikan proses transisi demonstrasi di Myanmar.

Kerumunan demonstran terlihat memenuhi jalan saat mereka menuju Pagoda Sule di jantung kota Yangoon.

Sederet polisi bersenjata dengan perisai anti huru hara mendirikan barikade, tetapi tidak mencoba menghentikan demonstrasi. Beberapa demonstran menghadiahi polisi dengan bunga sebagai tanda perdamaian.

Para pengunjuk rasa memberi hormat dengan tiga jari yang telah menjadi simbol protes terhadap kudeta. Pengemudi membunyikan klakson dan penumpang mengangkat foto Suu Kyi.

“Kami tidak ingin kediktatoran untuk generasi berikutnya,” kata Thaw Zin, 21 tahun. “Kami tidak akan menyelesaikan revolusi ini sampai kami membuat sejarah. Kami akan berjuang sampai akhir. ”

Suu Kyi, 75, menghadapi dakwaan mengimpor enam walkie-talkie secara ilegal dan ditahan di tahanan polisi untuk penyelidikan hingga 15 Februari. Pengacaranya mengatakan dia belum diizinkan untuk menemuinya.(VOA/sir)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh