Jelang Semester II 2020 progres pembangunan keseluruhan proyek sudah di atas 60 persen.
JAKARTA, koranbanjar.net – Dampak pandemi virus Covid-19 boleh saja memukul berbagai sektor industri di berbagai belahan dunia. Namun, Proyek Jambaran Tiung Biru (JTB) tetap terus digenjot.
Proyek yang berlokasi di Bojonegoro, Jawa Timur, itu dipacu Pertamina EP Cepu (PEPC) agar penyelesaiannya sesuai target yaitu pada Juli 2021 harus sudah mulai mengalirkan gas.
Proyek tersebut dikembangkan mulai dari pengeboran sumur produksi dan fasilitas pengolahan gas yang disebut dengan Gas Processing Facility (GPF).
Direktur Utama PEPC Jamsaton Nababan mengatakan, jelang Semester II 2020 progres pembangunan keseluruhan proyek sudah di atas 60 persen. Dia optimistis, target penyelesaian bisa dicapai meski berbagai tantangan mengadang sejak awal tahun hingga kini karena pandemi Covid-19.
Manajemen telah merumuskan beberapa langkah percepatan antara lain kembali memobilisasi para pekerja ahli ke lapangan untuk mempercepat progres konstruksi. Dengan adanya kenormalan baru, kendala-kendala pembatasan mobilisasi para pekerja diharapkan sudah tidak ada.
Sebelumnya, akibat ada pembatasan sosial di beberapa daerah dan penutupan akses bandara di Surabaya, Semarang, dan Solo, menyebabkan ketersediaan tenaga kerja ahli di pasaran untuk dipekerjakan di proyek menjadi terbatas. Kemudian hari-hari kerja efektif karena pekerja luar daerah Bojonegoro harus menjalani masa karantina mandiri selama 14 hari.
Langkah percepatan lainnya, kata Jamsaton, mengubah sistem on-off pekerja yang semula 12 minggu off dan 12 minggu on menjadi 12 minggu off, 12 minggu karantina, dan 28 minggu on. Penambahan shift on tersebut bertujuan mengimbangi hari-hari kerja efektif yang hilang akibat menjalani masa karantina. (ari)