Denny Setiawan adalah sosok yang terlahir dari keluarga biasa-biasa saja. Dia merupakan putra kedua dari pasangan suami-istri, Masni (almarhum) dan Hj.Siti Maslimah. Ayahnya Masni (almarhum) merupakan putra Muhammad Tayyib (almarhum), seorang warga asal Sungai Tuan, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar. Sedangkan ibunya, Hj Maslimah putri dari Muhammad Ali asal Sungai Jingah, Kota Banjarmasin.
Profile Denny Setiawan
Denny Setiawan lahir di Banjarmasin pada Senin, 27 Agustus 1972 atau sekitar 50 tahun silam. Meski lahir di Banjarmasin, namun Denny Setiawan menghabiskan waktu masa kanak-kanak hingga sekarang di Kota Martapura, Kabupaten Banjar. Sejak lulus Sekolah Dasar tahun 1982-1983, Denny menuntut ilmu ke Pondok Pesantren Hidayatullah di Jalan Keraton Kota Martapura. Sejak tahun 1982 itulah, Denny menetap di Jl Tanjung Rema (Pasir Putih), Kecamatan Kota Martapura hingga sekarang.
Sejak kanak-kanak, Denny Setiawan dikenal berada di lingkungan keluarga yang agamis. Mulai usia 10 tahun dia dibimbing ayahnya untuk memperdalam ilmu tajwid Alquran, tidak mengherankan sejak usia yang masih belia itupula dia sering mengikuti Musbaqoh Tilawatil Quran (MTQ) hingga meraih juara pada tingkat Kelurahan, Kecamatan hingga se Kota Banjarmasin.
Begitu pula saat menetap di Kota Martapura, semasa kanak-kanak dia masih sering mengikuti MTQ untuk tingkat anak-anak di Kota Martapura hingga meraih juara.
Pertama kali menetap di Kota Martapura, Denny Setiawan belum tinggal bersama kedua orangtuanya, melainkan tinggal di kediaman ulama ahli Qur’an, almukarrom KH. Abdul Mutholib di Pasayangan Martapura. Kala itu, dia sempat tinggal di rumah yang sama dengan qori ternama yang pernah mengajar di Ponpes Darussalam, KH Abdul Kholiq (almarhum).
Satu tahun Denny Setiawan nyantri di Ponpes Hidayatullah Martapura sekitar tahun 1983, barulah kedua orangtua maupun saudara-saudaranya pindah tinggal dari Banjarmasin ke Kota Martapura.
Nyantri di Ponpes Hidayatullah sejak tahun 1982 itu, Denny Setiawan sempat menjumpai kepemimpinan Pendiri Ponpes Hidayatullah, seperti KH Hasyim Mochtar El Husaini, KH Nasrun Thohir dan KH Nawawi Marfu. Bahkan Denny Setiawan juga sempat belajar ilmu fiqih secara khusus kepada KH Nawawi Marfu di kediamannya di Kelurahan Keraton Martapura.
Menyelesaikan S1 di Universitas Achmad Yani
Enam tahun berjalan tahun 1989, Denny Setiawan telah menyelesaikan pendidikan di Ponpes Hidayatullah Martapura, kemudian melanjutkan pendidikan nyantri ke Pondok Pesantren Ibnul Amin Pamangkih di Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Namun tidak lama nyantri di sana hanya sekitar 6 bulan, Denny melanjutkan pendidikan ke Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Kota Banjarbaru.
Memasuki ajaran baru tahun 1990, Denny Setiawan meneruskan pendidikan ke Universitas Achmad Yani (Uvaya) Banjarbaru Fakultas Ilmu Administrasi.
Selama menjalani pendidikan Strata-1 di Uvaya, banyak lika-liku hidup yang harus dia jalani dengan tegar. Mengingat ayahnya bekerja hanya sebagai seorang karyawan terendah di salah satu bank milik negara, dia harus berfikir keras menyelesaikan pendidikan S-1 dengan biaya sendiri.
Karena itu pula, Denny Setiawan sering mengambil cuti akademik (terminal) kuliah, hanya sekadar untuk bekerja serabutan memperoleh biaya kuliah. Masa itu, dia sering bekerja layaknya buruh, seperti menjadi tukang gali sumur, tukang gali safety tank, tukang cat hingga menjadi pedagang kaki lima di sejumlah pasar, termasuk di Pasar Martapura.
Setelah biaya kuliah terkumpul, dia kembali melanjutkan kuliah. Tidaklah heran, dia harus menyelesaikan S-1 dari tahun 1991 hingga 1999 atau selama 8 tahun.
Denny menyelesaikan S-1 sangat lama, namun usai diwisuda sebagai Sarjana Sosial, hanya dalam hitungan 6 bulan berikutnya, dia berupaya keras agar bisa memperoleh pekerjaan. Sejak itulah dia mulai meniti karir sebagai seorang jurnalis (wartawan) bekerja di Banjarmasin Post Grup.
Tahun 2000, dia sudah diterima sebagai karyawan tetap, menjadi seorang wartawan Metro Banjar yang bertugas di Kota Martapura.
Nah, bagaimana lika-liku perjalanan karir Denny Setiawan menjadi seorang jurnalis, hingga sekarang memutuskan terjun ke dunia politik. Ikuti kisahnya pada tulisan edisi berikut.(koranbanjar.net)
PROFILE
Nama : Denny Setiawan, S.Sos
Profesi/Jabatan : Owner Media Online Media Banjar Grup
Tempat/Tgl/Lahir : Banjarmasin, 27 Agustus 1972
Pendidikan Terakhir : Strata 1 (S1)
Nama Istri : Muawiyah
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Nama Anak-anak
Sulthan Maysuja Setiawan, Karyawan Perusahaan
Balqis Afifah Setiawan, Lulus SMA
A.Muddatsir Setiawan, Siswa SDN Kelas IV
M Ali Setiawan, Siswa SDN Kelas 1
Nama Orangtua :
Ayah Kandung, Masni bin M Tayib (almarhum)
Ibu Kandung, Hj. Siti Maslimah bin M Ali
RIWAYAT PENDIDIKAN
SDN Yakut Banjarmasin, Lulus Tahun 1982
Tsanawiyah Ponpes Hidayatullah Martapura, Lulus Tahun 1986
Aliyah Negeri Ponpes Hidayatullah Martapura, Lulus Tahun 1989
Universitas Achmad Yani Banjarbaru, Lulus Tahun 1999
RIWAYAT PEKERJAAN
Wartawan Metro Banjar, Tahun 2000 sd 2001
Wartawan Radar Banjarmasin, Tahun 2001 sd 2002
Redaktur Radar Banjarmasin, 2002 sd 2004
Marketing Manager Radar Banjarmasin, 2004 sd 2017
Owner Media Banjar Grup, 2017 sd sekarang
PENGALAMAN ORGANISASI & POLITIK
Ketua Jawa Pos Institute of Pro Otonomi (JPIP) Kalsel, Tahun 2013 sd 2016
Trainer Jurnalistik Radar School, Tahun 2010-2016
Pemateri Training Jurnalistik, Tahun 2010 sd sekarang
Wakil Ketua Kadin Provinsi Kalsel Bidang Komunikasi, Tahun 2015-2020
Wakil Ketua Yayasan Jantung Sehat Kabupaten Banjar, Tahun 2010-2015
Wakil Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Kalsel, Tahun 2021 sd sekarang
Ketua Bidang Komunikasi ICMI Kalimantan Selatan, Tahun 2015 sd 2020
Koordinator Tim Pemenangan Kabupaten Banjar, Anggota DPR RI, Pangeran Khairul Saleh, Tahun 2019 sd sekarang
Sekjen Pemenangan Cabup dan Wabup, Andi-Guru Oton, Tahun 2020
*sumber: Pribadi