JAKARTA, KORANBANJAR.NET – Presiden RI, H Joko Widodo, mengapresiasi kinerja Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPHD) Provinsi Kalimantan Selatan, atas kerja bersama mengendalikan angka inflasi secara nasional.
Presiden juga mengapresiasi Provinsi, Kota dan Kabupaten, di antaranya dua daerah dari Kalsel, yaitu Kabupaten Banjar dan Tapin, yang masuk dalam daftar nominasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Berprestasi 2017 untuk wilayah Kalimantan.
Dari dua Kabupaten itu, Tim Pengendalian Inflasi Nasional menetapkan TPID Kabupaten Banjar sebagai TPID Berprestasi 2017, untuk wilayah Kalimantan.
“Saya ucapkan selamat kepada Provinsi, Kabupaten/Kota yang telah berhasil meraih Anugerah TPID Berprestasi dan TPID Terbaik 2017. Terus pertahankan dan tingkatkan koordinasi dengan pemerintah dalam kerja sama mengendalikan inflasi,” ucap Presiden Joko Widodo, saat membuka secara resmi Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2018, di Puri Agung Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Kamis (26/7) Kemarin.
Rapat bertema Mempercepat Pembangunan Infrastruktur untuk Mewujudkan Stabilitas Harga dan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif serta Berkualitas, dihadiri para Menteri Kabinet Kerja, Gubernur BI, Gubernur, Walikota dan Bupati seluruh Indonesia.
Dalam kesempatan itu Presiden Joko Widodo mengingatkan, meski nilai inflasi nasional saat ini tergolong stabil yakni di bawah angka 4 persen selama empat tahun terakhir dengan pertumbuhan ekonomi 5,4 persen, semua stakeholder terkait harus lebih fokus lagi.
“Kita menginginkan angka inflasi lebih rendah lagi dari pertumbuhan ekonomi nasional. Misal saja, angka pertumbuhan ekonomi 7 persen, maka angka inflasi kalau ingin lebih stabil kita kejar ke angka 2 persen,” harapnya.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga memaparkan dua persoalan strategis perekonomian nasional saat ini.
Pertama, ketidakpastian ekonomi global saat ini. “Menyikapinya, pentingnya memperkokoh perekonomian strategis,” jelas Presiden.
Persoalan kedua adalah kurang seimbangnya pertumbuhan angka nilai impor dengan ekspor. “Ini penting bagi daerah memacu peningkatan investasi,” terangnya lagi.
Berkaitan dengan kondusi tersebut, lanjut Presiden, penting dilakukan penguatan kerja sama antar daerah provinsi dan kabupaten kota di bidang investasi dan perdagangan.
Presiden juga menambahkan, pemerintah saat ini tengah fokus pada percepatan pembangunan prioritas. Salah satunya adalah sektor kepariwisataan.
Sektor kepariwisataan yang kini tengah ditingkatkan ada di beberapa provinsi, antara lain Mandalika, di NTB, Danau Toba Sumatera Utara dan Candi Borobudur di Jawa Tengah.
Presiden juga menaruh harapan besar daerah yang memiliki potensi wisata yang maju agar terus mengembangkan sesuai dengan potensi.
Sementara itu Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor usai mengikuti Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2018, mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder terkait dan dunia usaha atas keberhasilan Kalsel menjaga stabilisasi inflasi di daerah.
Bahkan menurut gubernur, berdasarkan data yang ia ketahui, tingkat inflasi di Kalsel dalam beberapa tahun terakhir terjaga stabil.
Dicontohkan sejak Juni 2017 sampai Juni 2018, angka inflasi Kalsel tercatat 2,74 persen. Angka ini lebih rendah dari angka nasional dalam kisaran tahun yang sama yakni sebesar 3, 12 persen. Dan masih dalam target inflasi baru nasional sebesar 3,5 plus minus 1 persen.
Dijelaskan Paman Birin -sapaan akrabnya- kestabilan inflasi tersebut karena terimplementasinya sinergitas kebijakan pengendalian inflasi oleh TPID Kalsel, Kabupaten dan Kota dengan Tim Pengendalian Inflasi Nasional secara terencana dan terukur.
Pria kelahiran 12 November 1967 ini juga mengucapkan selamat dan sukses kepada Kabupaten Banjar yang mendapat Anugerah TPID Berprestasi Tingkat Nasional 2017
“Selamat saya ucapkan kepada Bupati Banjar dan jajaran atas prestasi nasional di bidang pengendalian inflasi. Prestasi ini semakin mengangkat citra dan mengharumkan Banua Kalsel,” kata Paman Birin. (hmsprov/dra)