Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI) Kalsel berbagi tata pengolahan kopi dan kakao bersama Klaster Kopi Kakao (KKK), yang merupakan program Youth Entrepreneurship Support Sevices (YESS).
BANJARBARU,koranbanjar.net – Kini status hidangan kopi menjadi lebih spesial dan naik kelas, yang tadinya event biasa saja, kini kopi menjadi spesial.
Hal ini diungkapkan oleh anggota DPD PPJI Kalsel, Putra Qomaludin dalam acara Bakumpul Kupi Fest 1.0 di Athrium Q Mall, Banjarbaru, Jumat (18/12/2020).
Benar saja, kini kopi menjadi hidangan yang mesti ada pada setiap acara. Seperti rapat hingga perkawinan. Popularitas kopi di Kota Banjarbaru begitu terlihat dengan hadirnya kedai kopi yang semakin banyak.
Kesempatan ini yang dimanfaatkan oleh kelompok Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP) program YESS yang bergerak di bidang usaha pengolahan kopi dan kakao.
Atau bisa disebut dengan Klaster Kopi Kakao (KKK) dari Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Banjarbaru.
Acara yang diselenggarakan dari tanggal 18 sampai 20 Desember 2020 ini diikuti oleh berbagai coffee shop yang ada di sekitar wilayah Banjarbaru.
Seperti Langit Biru, Garis Kota, Balai Kota, Academy Kopi, dan masih banyak lagi lainnya.
Di hari pertama, ada kegiatan KUMBANG SI KOPI (Kumpul Bareng Sambil Diskusi Kopi) yang diisi oleh Wakil Walikota Banjarbaru Darmawan Jaya Setiawan.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwasata (Disporabudpar) Kota Banjarbaru, anggota DPD Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI) Kalsel.
Ketua Umum BPC HIPMI Banjarbaru, Ketua Umum BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kalsel, Owner Coffeshop Sabar Menanti.
Dihari kedua juga ada talkshow dengan SMK-PP Negeri Banjarbaru, yang dalam hal ini diwakili oleh Rahma selaku pendamping KKK. Dalam talkshow ini, topik yang diangkat adalah mengenai Program YESS dan Petani Millenial melalui program PWMP.
Program Youth Entrepreneurship and Employment Support (YESS) merupakan program Regenerasi Petani bagi generasi milenial.
Seperti dijelaskan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, saat ini generasi milenial adalah penentu kemajuan pembangunan pertanian di masa depan.
Dia meyakini tongkat estafet pembangunan pertanian ada pada pundak generasi muda.
Senada dengan SYL, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, menjelaskan.
Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya.
Sehingga pertanian ke depan menjadi pertanian modern yang tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya tetapi juga berorientasi ekspor.
“Saat ini kita telah memiliki banyak petani milenial sekaligus enterpreneur di bidang pertanian,” tambahnya.
Selain talkshow, event Bakumpul Kupi Fest 1.0 ini juga menghadirkan beragam acara hiburan seperti pantomim, livekustik, dan lainnya. (tm/smkppnbanjarbaru/dya)