Politikus perempuan, Rachmah Norlias, anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan dari fraksi Partai Amanat Nasional(PAN) berdialog dengan masayarakat Banjarnasin, mereka mengeluhkan mahalnya harga gas elpiji 3 Kg dalam beberapa bulan terakhir ini.
BANJARMASIN, koranbanjar.net –
Dari pantauan koranbanjar.net, di acara reses Ketua Komisi I ini,.Rabu (28/10/2020) bertempat di Dapur Wasaka, seorang perempuan warga Kelurahan Mawar mengungkapkan, dirinya membeli gas subsidi itu di pangkalan seharga 22.000.
Padahal menurut pengakuannya dirinya sudah memiliki kartu konvensional yang diberikan pemerintah untuk mendapatkan gas elpiji melon dengan mudah dan dengan harga murah, yakni 17.500.
“Padahal kami ada memiliki kartu konvensional, tapi mengapa dijual dengan harga mahal, melebihi 17.500, yakni 22.000,” ungkap perempuan setengah baya yang tidak ingin menyebut nama itu.
Menanggapi keluhan itu, Rachmah Norlias mengatakan, terkait gas elpiji 3 Kg ini, jauh hari dirinya sudah menyampaikan kepada Komisi III yang membidanginya.
“Kami minta komisi III mengusulkan kepada pemerintah untuk menambah kuota elpiji 3 Kg, dan mereka berjanji akan meminta pihak pertamina menambah kuota,” ujarnya.
Selain masalah kelangkaan dan harga tinggi gas elpiji 3 Kg, Rachmah juga prihatin terhadap kondisi siswa belajar online.
Menurutnya, pembelajaran secara daring ini cukup menjenuhkan bagi murid dan orang tua, termasuk para gurunya, karena harus memeriksa 40 lembar jawaban dari 40 lembar soal yang dibagi kepada anak murid..
“Jadi belajar online ini cukup menjenuhkan, mudah-mudahan Covid-19 cepat berlalu,” ucapnya.
Selain dua persoalan di atas, para audiens juga mengeluhkan lambannya proses pembuatan Kartu Tanda Penduduk(e-KTP)
Rentang waktu pembuatan e-KTP memerlukan waktu beberapa hari, dirinya memaklumi pada masa sekarang sedang berada di kondisi pandemi Covid-19, sehingga pegawai juga melakukan jaga jarak, dan kekurangan tenaga pegawai yang membidangi permasalahan tersebut.
Namun jika untuk pembuatan kartu keluarga, akta kelahiran, dan surat pindah domisili, Rachmah menyebut Kabupaten Tapin paling bagus dalam bidang catatan sipil(capil)
“Pemkab Tapin menyiapkan anggaran untuk membangun anjungan capil, seperti ATM. jikalau ingin cepat selesai, cetak sendiri di mesin pencetak itu, tanpa harus menunggu berhari-hari, cukup.hanya memasukan PIN.,” jelasnya sembari mengatakan sistem ini harus bekerjasama dengan kelurahan,” tukasnya..(yon).