Era New Normal triwulan tiga, tak disia-siakan Kelompok Tani (Poktan) Mawar Desa Panyiuran Kecamatan Amuntai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Kalimantan Selatan. Mereka bersama Kostratani, tanam padi capai 25 Ha.
HULU SUNGAI UTARA,koranbanjar.net – Era New Normal telah memasuki triwulan tiga. Kementerian Pertanian sebagai pilar ekonomi nasional, semakin berpacu disaat sektor lainnya mengalami kontraksi hingga pertumbuhan negatrif.
Program Kementerian Pertanian dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi dan ketahanan pangan nasional.
Poktan Mawar Desa Panyiuran Kecamatan Amuntai Selatan HSU, ditantai dengan siklus panen dan tanam berkelanjutan hingga 8 September 2020.
Luas lahan tanam mencapai 25 Ha, dengan padi varietas Mikongga.
“Di sela tanam petani Desa Panyiuran masih melanjutkan panen seluas 5 hektare di akhir musim panen dan masuk musim tanam,” ujar Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Amuntai Selatan, Iskawati, Sabtu (12/09/2020)
Ketua Poktan Mawar Suriani mengatakan, jika produktifitas padi di lahan rawa ini mencapai 5.44 ton per hektare.
“Dengan harga jual gabah sebesar Rp.5.000 per kilogram,” kata Suriani.
Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), ialah pertanian tidak boleh berhenti.
“Tantangan yang dihadapi pertanian saat ini adalah mencukupi pangan bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata SYL.
Kita, sambung dia, harus memastikan ketersediaan pangan di seluruh tanah air. Untuk itu, ia mengajak seluruh penyuluh dan petani untuk tetap sehat di situasi pandemi covid-19.
Bisa mendampingi petani untuk genjot produksi, sama-sama turun ke lapangan, sama-sama tanam, olah tanah, panen, mengolah hasil panen.
“Mendistribusikan hasil panen, sehingga petani mendapat penghasilan yang layak,” tutur SYL.
Kepala Badan Penyuluh Pertanian Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menyebut, tokoh penggerak utama pembangunan pertanian adalah penyuluh, petani dan petugas lapangan lainnya seperti POPT, petugas alsintan, dan lainnya.
“Di sinilah peran Kostratani sangat dibutuhkan, khususnya untuk membantu petani meningkatkan produktivitas,” ucapnya.
Target Kementerian Pertanian yaitu peningkatan produktivitas 7% pertahun. Ini terjadi kalau ada yang menggerakkan. Penggerak itu tentunya penyuluh dan petani dengan didukung Kostratani. (budiono/bbppbinuang/dya)