KANDANGAN, koranbanjar.net – Pedagang kaki lima (PKL) subuh di pasar Los Batu Kandangan akan dipindahkan ke samping terminal bus Kandangan pada 10 September mendatang. Spanduk pemberitahuan disebarkan Pemkab Hulu Sungai Selatan (HSS).
Pemkab HSS melalui Dinas Perdagangan (Disdag), dalam melakukan penataan dan pembinaan PKL pasar subuh, menyediakan lahan di Jalan M Yusi di samping terminal bus Kandangan. Fasilitas listrik dan air sudah disiapkan lengkap.
Hal itu disebabkan di pasar Los Batu Kandangan, para PKL menggunakan badan jalan dan trotoar, yang mengakibatkan kemacetan jalan di sekitarnya.
Sosialisasi secara persuasif, dilakukan sejak Januari lalu. Terbaru, Pemkab HSS memasang spanduk pemberitahuan pemindahan pasar subuh, untuk PKL mulai 10 September mendatang.
Spanduk dipasang di 18 titik, tersebar di semua Kecamatan. Pantauan koranbanjar.net salah satunya di pasar Los Batu Kandangan sendiri dan di taman muara sangkuang Jalan M Yusi.
Seorang PKL Iyah merasa keberatan, sebab menurutnya di tempat sekarang saja sudah sepi pembeli. Apalagi di tempat baru yang menurutnya lebih sepi.
Pedagang Sayur Keliling Yuliani mengatakan, tidak mempersoalkan jika semuanya dipindahkan. Sebab jika sebagian saja, para penjual sayur keliling akan bolak-balik mencari bahan jualan.
Kabid Pengelolaan Pasar Disdag HSS Dedy Hamdani mengatakan, pemindahan pasar subuh untuk memberikan fasilitas untuk PKL, khususnya yang jualannya besar, seperti yang menjual untuk pedagang sayur keliling.
“Contohnya ayam potong, serta pedagang kue yang berdagang pukul 2 pagi sampai pukul 6 pagi. Jika pedagang kue lewat jam itu kan kebanyakan hanya pengecer,” paparnya saat didatangi di kantornya.
Sedangkan pedagang yang volume dagangannya kecil, Dedy mengatakan difasilitasi tenda sebanyak 38 buah ukuran 3×3 meter, yang rencana akan terus ditambah.
Diungkapkannya, sebelumnya pemindahan grosir ikan sudah sangat terasa dampak ekonominya. Sebab, diungkapkannya pedagang sudah mempunyai langganan tetap.
Diakuinya, di awal memang sulit meyakinkan masyarakat. “Nyatanya juga dulu yang menolak keras setengah mati, saat pemindahan pusat penjualan hasil pertanian. Sekarang disuruh kembali lagi tidak mau, karena sudah merasa nyaman,” terangnya, mengisahkan tentang pemindahan terminal Agrobisnis ke Muara Taniran.
Dedy berujar tujuan pemindahannya, pasar rakyat itu akan dijadikan pasar yang terintegrasi dengan terminal. Karena semua angkutan baik dari pedesaan, kota dan provinsi terpusat di sana, sehingga akan ramai dan ekonomi masyarakat akan bangkit.
Selain itu, karena lokasinya di jalur provinsi, dengan lahan cukup besar untuk pengembangan. Nantinya direncanakan dibangun lagi bangunan untuk bangunan PKL kecil juga di dalam.
Jika tidak mau pindah, bisa saja tetap di pasar Kandangan. Tetapi ujarnya asal jangan berjualan di badan jalan dan trotoar. Sebab menurutnya pihaknya sudah memberikan tempat yang lebih layak dengan kajian mendalam.
“Selama pemindahan kami imbau saja, atau kita bantu antar dengan mengangkutkan barangnya,” ujarnya.
Diakuinya, pihaknya memiliki pengalaman jual beli lapak oleh oknum, yang pada intinya lapak diberikan gratis. Tetapi pihaknya akan membendung itu. “Jika ada yang baru beberapa hari pindah lalu tidak berjualan lagi maka akan diambil kembali lapaknya,” pungkasnya. (yat/dra)