Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Tanah Laut

Petani Muda Kalsel Perkuat Literasi Perencanaan Keuangan dan Investasi

Avatar
787
×

Petani Muda Kalsel Perkuat Literasi Perencanaan Keuangan dan Investasi

Sebarkan artikel ini
SMK-PP Negeri Banjarbaru kali ini mengadakan Millenial Agriculture Forum (MAF) edisi Tani Akur tema: “Literasi Perencanaan Keuangan dan Investasi Bagi Petani Muda”. (Sumber Foto: Tim Ekspos SMK PP Negeri Banjarbaru/koranbanjar.net)

Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus mendorong proses regenerasi petani dan mendorong pengembangan usaha pertanian melalui akses permodalan khususnya Kredit Usaha Rakyat (KUR).

TANAHLAUT, koranbanjar.net – Melalui program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang disupport oleh International Fund for Agricultural Development (IFAD), sebuah lembaga pembiayaan internasional dibidang pertanian, Kementan terus meningkatkan minat generasi muda untuk berwirausaha dibidang pertanian

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengingatkan pentingnya akses permodalan bagi para pelaku bisnis pertanian.

“Permodalan menjadi faktor penting dalam kegiatan usaha para petani milenial. Penting sebagai upaya mereka dalam mengembangkan skala usaha mereka,untuk itu akses permodalan, khususnya KUR harus terus diupayakan,” jelas Dedi.

Kementan terus memasifkan informasi mengenai akses KUR bagi Petani Milenial, yang kali ini di lakukan oleh Unit Pelaksana Teknisnya SMK-PP Negeri Banjarbaru selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) YESS Programme Kalimantan Selatan.

SMK-PP Negeri Banjarbaru kali ini mengadakan Millenial Agriculture Forum (MAF) edisi Tani Akur tema: “Literasi Perencanaan Keuangan dan Investasi Bagi Petani Muda”.

MAF disiarkan langsung secara daring dari BPP Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan, Rabu (31/01/2024).

Membuka kegiatan Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, selaku penanggung jawab Program YESS Kalsel, Budi Santoso menyampaikan, petani muda kalsel tidak kalah dengan petani di Jepang dalam hal komoditas dan alat.

“Setelah Saya berkunjung ke Jepang melihat pertaniannya, petani kita sebenarnya tidak kalah. Namun kita masih kurang dalam hal literasi dan pencatatan keuangan,” terang Budi.

Jadi melalui MAF ini kita bisa menambah ilmu terkait literasi keuangan, perencanaan bisnis dan pengaplikasiannya.

MAF Rabuan kali ini mengundang 4 narasumber diantaranya M. Din Arnayoga (Pemasaran Bank Kalsel cabang Bati-Bati), Donny Ilman Muttaqien (Kepala BPP Kecamatan Bati-Bati), Hendri (Offtaker Hortikultura Bati-Bati), Riyadi (Local Champion Penerima Manfaat Program YESS).

Mengawali materi dari Bank Kalsel cabang Bati-Bati, M. Din Arnayoga menjelaskan bahwa akses permodalan untuk pengembangan usaha pertanian memiliki berbagai opsi pilihan dan tentunya memiliki bunga rendah.

Namun untuk mengajukan, petani harus memiliki usaha minimal sudah berjalan selama 6 bulan di buktikan dengan laporan serta surat keterangan dari kelurahan.

Selanjutnya, Riyadi seorang petani muda yang melaksanakan usaha pertanian budidaya sawi, selada, dan pakcoi dengan sistem hidroponik.

Ia mengajak milenial untuk terjun di dunia pertanian, karena dengan usaha pertanian, kita membantu banyak orang, dan jangan takut untuk mencoba.

Selain itu ia mempersilakan siapa saja datang ke tempatnya untuk saling belajar tentang hidoponik.

MAF disiarkan langsung secara daring dari BPP Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan, Rabu (31/01/2024). (Sumber Foto: Tim Ekspos SMK PP Negeri Banjarbaru/koranbanjar.net)

Pemaparan dilanjutkan Donny Ilman Muttaqien yang menjelaskan kedepan, sektor pertanian terus maju, melalui peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) untuk memudahkan pembinaan dan penumbuhan petani.

Ia mengharapkan terus muncul petani baru, dan tentunya BPP memfasilitasi untuk saling berbagi ilmu dengan petani pemula dengan yang sudah berpengalaman, dengan membentuk grup petani.

Terakhir, Hendri selaku Offtaker Hortikultura dari Bati-Bati ini mengajak untuk petani yang baru memulai usaha untuk konsisten dengan komoditas yang ditanam, dan harus kontinyu, lalu menjaga kualitasnya.

Selain itu ia memberikan saran agar berpikir ulang untuk bekerjasama dengan pembeli, lebih baik mengajukan kredit seperti di Bank Kalsel untuk pengembangan usahanya.

Closing statemen disampaikan oleh Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti menyampaikan yang berpesan kepada petani muda untuk terus memajukan pertanian Indonesia.

Petani muda harus naik kelas, berani mengembangkan usaha, mampu meningkatkan kapasitas, dapat mengakses permodalan, dan harus berpikir modern. (Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru/dya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh