Harga karet di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah kembali mengalami penurunan yang sangat drastis, dari 10.000 rupiah hingga ke angka 6.000 rupiah perkilogramnya.
HULU SUNGAI TENGAH, koranbanjar.net – Ditengah kenaikan harga BBM bersubsidi, nasib kurang mengenakan dialami oleh petani karet yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, salah satunya di Kecamatan Haruyan.
Petani karet kembali hanya bisa gigit jari, setelah harga karet makin anjlok, l sebelumnya harga karet berkisar antara 9.000 hingga 10.000 rupiah perkilogramnya, namun sekarang harga karet berkisar di angka 6.000 rupiah perkilogrmnya.
Salah satu warga Sungai Harang, Kecamatan Haruyan, Sarif kepada koranbanjar.net mengatakan, anjloknya harga karet sejak bulan Agustus kemarin.
“Naik nya sejak Agustus kemarin, ditambah lagi dengan keputusan pemerintah yang menaikan harga BBM bersubsidi, makin membuat masyarakat menderit,” ujar Sarif di Barabai, Senin (19/9/2022) siang.
Diungkapkan Sarif kembali, masyarakat yang dahulu cuma mengandalkan karet untuk kebutuhan hidup sekarang mulai berpindah ke tanaman sayur mayur.
“Tidak menutup kemungkinan petani mengganti lahan perkebunan karet nya dengan kebun sayuran seperti, cabe, tomat, timun dan lain-lain, karena berharap kepada karet saat ini sudah tidak memungkinkan, harganya tidak stabil, imbasnya perekonomian warga juga tidak stabil, tutup sarif.
(mdr/slv)