Junaidi, seorang petani cabai di Desa Hiyung Kecamatan Tapin Tengah Kabupaten Tapin, gunakan paranet dalam antisipasi cuaca ekstrim untuk membudidayakan cabainya. Inovasi teknologi menanam cabai secara paranet ini diperoleh ketika berkunjung ke Jawa Timur dan Kabupaten Barito Kuala.
TAPIN TENGAH,koranbanjar.net – Penggunaan paranet dalam antisipasi cuaca ekstrim ini pada penggunaannya di Jawa Timur dan Barito Kuala, telah berhasil melakukan penanaman cabai. Paranet adalah jaring untuk peneduh tanaman.
Penggunaan paranet ini baru pertama kali dicoba oleh Junaidi. Sebagai tahap ujicoba, Junaidi menanam sistem paranet seluas 200 m2. Cabai yang ditanamnya sejak tanggal 2 Maret 2020 tersebut, saat ini sudah berhasil panen beberapa kali.
“Setelah menggunakan paranet, merasakan adanya keuntungan dibandingkan cara biasa,” kata Junaidi, pekan tadi.
Kelebihannya penggunaan paranet, terang dia, kesuburan tanah terasa lebih mantap. Karena ketika hujan, paranet mampu mengurai air dan ketika panas antara pukul 11.00 – 15.00 lingkungan pertanaman tidak terlalu panas.
Sedangkan sekitar pukul 09.00 – 11.00, panas matahari dapat optimal masuk. Keadaan ini mungkin yang menyebabkan pertumbuhan cabai lebih baik dan tanaman lebih cepat berbuah.
“Namun, sisi serangan hama dan penyakit sementara ini dirasakan relatif sama, dengan paranet maupun tidak, “ tuturnya.
kekurangannya, perlu biaya yang cukup mahal untuk memasang paranet, apalagi bila kebunnya luas.
“Perlu dihitung dulu Pak, berapa peningkatan hasil yang diperoleh bila menggunakan paranet dibandingkan dengan penambahan pengeluarannya, “ pungkas Junaidi. (Adi Widiyanto/bbpp Binuang/dya)