Dalam rangkaian menyambut penilaian Kabupaten/Kota Sehat 2025, Pemerintah Kota Banjarbaru mengadakan pertemuan yang dilaksanakan di Aula Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru pada Kamis (27/02/2025).
BANJARBARU,koranbanjar.net – Pertumbuhan penduduk di wilayah perkotaan, khususnya di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan, mengalami peningkatan yang signifikan.
Peningkatan jumlah penduduk ini berpotensi menimbulkan berbagai masalah, seperti kemacetan lalu lintas, polusi udara, permukiman yang tidak sehat, serta pelayanan publik yang kurang optimal.
Selain itu, masalah sosial seperti kriminalitas, kekerasan, dan penyalahgunaan narkoba juga dapat muncul sebagai dampak.
Oleh karena itu, dalam pertemuan ini, Pemerintah Kota Banjarbaru tidak hanya fokus pada penilaian Kota Sehat, tetapi juga berkomitmen untuk mewujudkan Banjarbaru sebagai kota yang benar-benar Sehat, Nyaman, dan Layak Huni bagi seluruh masyarakat.
Plh. Pj. Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru, Abdul Basid, yang memimpin pertemuan tersebut, menegaskan bahwa konsep kota sehat tidak hanya berfokus pada aspek pelayanan kesehatan.
Tetapi juga mencakup faktor-faktor lain yang mempengaruhi kesehatan masyarakat secara menyeluruh, baik fisik maupun mental.
“Untuk mengoptimalkan penyelenggaraan Kota Sehat pada tahun 2025, kami sangat memerlukan dukungan dari berbagai pihak, terutama para peserta pertemuan hari ini. Ini adalah bagian dari proses penyusunan dokumen penyelenggaraan Kota Sehat di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan,” ujarnya.
Melalui pertemuan ini, diharapkan seluruh elemen masyarakat dan pemerintah dapat bekerja sama untuk menjadikan Banjarbaru sebagai kota yang sehat, sejahtera, dan berkelanjutan secara sosial dan ekonomi.
Kesuksesan dalam penilaian Kabupaten/Kota Sehat 2025 akan menjadi bukti dari komitmen bersama dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik dan layak huni bagi generasi mendatang. (maf/dya)