Keperluan jumlah hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha tahun ini di Kalsel, diperkirakan akan mengalami peningkatan. Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalsel memprediksi tahun ini permintaan hewan kurban naik 10 persen.
BANJARBARU, koranbanjar.net – Pada tahun 2020, keperluan hewan kurban mencapai 12.512 ekor. Tahun ini, mencapai 13.763 ekor.
“Yang banyak diperlukan sapi. Tahun lalu yang dipotong 10.174 ekor. Tahun ini kira-kira bisa sampai 11.191 ekor,” ucap Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Disbunak Kalsel.
Untuk jenis lainnya diungkapkannya, permintaan kambing pada tahun ini mecapai 2.090 ekor. Di 2020 sebelumnya ada 1.900 ekor yang dipotong.
“Kerbau tahun lalu 425 ekor, kemungkinan tahun ini 468. Kemudian domba tahun lalu 13 ekor, tahun ini bisa 14 ekor,” ujarnya.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kalsel untuk berkurban, hewan yang tersedian saat ini mencapai 13.457 ekor. 10.353 sapi, 895 kerbau, dan 2.300 kambing.
“Pelaku usaha sapi juga akan mendatangkan sapi 2.800 ekor untuk mengantisipasi kekurangan. Biasanya di datangkan dari Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan dan Jawa Timur,” ungkapnya.
Mengingat situasi saat ini masih Pandemi Covid 19, pelakaaan kurban diharapakan tetap menaati protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.
“Untuk pencegahan penularan Covid 19, kita harus tetap menaati protokol kesehatan,” ucap Kepala Disbunak Kalsel Suparmi.
Salah satu upaya pencegahan selama pelaksaan kurban kata Suparmi, yakni diharuskan menghindari kerumanan massa.
“Agar tidak ada kerumunan, selama pelaksanaan kurban dibatasi,” katanya.
Disarankannya, selama pemotongan hewan kurban hanya dihadiri panitia. Setelah selesai dipotong, daging langsung diantar kepenerimanya.
“Jadi tidak usah lagi penerima datang ketempat, agar menghindari kerumunan,” sebutnya. (maf/ykw)
