Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Banjarbaru

Perkuat Mapel Agama, Melalui Mulok BTA

Avatar
1295
×

Perkuat Mapel Agama, Melalui Mulok BTA

Sebarkan artikel ini
Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru saat ditemui ruangannya, Kamis (12/1/2023) (Sumber Foto: Ari/Koranbanjar)
Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru saat ditemui ruangannya, Kamis (12/1/2023) (Sumber Foto: Ari/Koranbanjar)

Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru akan menguatkan pembelajaran melalui materi Mulok yang dibagi menjadi 3 macam. Dilakukannya hal itu, dalam Kurikulum Merdeka diwajibkan ada titik pelajaran yg dikurangi, salah satunya pelajaran agama.

BANJARBARU, koranbanjar.net Dilansir dari Sindonews.com, pada Kurikulum Merdeka, terdapat alokasi jam khusus, terdapat perbedaan antara jam mengajar di Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Merdeka.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Seperti pada pelajaran agama Islam dan budi pekerti, jam mengajar tatap muka selama 3 jam, sedangkan di Kurikulum Merdeka selama 2 jam.

Disdik Kota Banjarbaru pun, mengatur materi Mulok yang terbagi menjadi 3 macam. Yakni, Baca Tulis Al-Quran (BTA), Bahasa Inggris dan Bahas Daerah (Banjar).

Sebagai kewenangan daerah, maka dibentuk tim di setiap daerah. Jadi untuk Baca Tulis Al-Quran (BTA) setiap sekolah ada salat dhuha, dan baca Yasin.

“Lalu, ditambahkan 3 item penting, yaitu Fiqih, Akhlak dan Akidah,” ucap Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru Dedi Seotoyo, Kamis (12/1/2023).

Dijelaskannya, mapel Mulok BTA itu nantinya akan menggunakan kitab-kitab dari pondok pesantren yang akan diterjemahkan menjadi bahasa pembelajaran sesuai dengan kurikulum.

“Yang utama kitab Akidah Sifat 20, lalu tentang memperkokoh akidah anak-anak, dan tanggap belajar ibadah,” sebutnya.

Selanjutnya, setelah diterjemahkan ke bahasan kurikulum materinya akan disediakan dalam bentuk PDF, yang nantinya pihak sekolah akan memperbanyak dengan menggunakan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

“Sudah kita kawal perencanaan ini, termasuk Mulok,” ujarnya.

Lalu, untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sudah lebih terarah, karena menerjemahkan pelajaran pondok menjadi kurikulum.

“Sudah disediakan dan dapat diakses,” ucapnya.

Dirinya mengharapkan, dengan akan dikuatkannya mata pelajaran Mulok karena menjadi pelajaran wajib.

“Mudahan, anak-anak sekolah dasar di negeri maupun swasta, dapat asupan pelajaran agama yang baik,” harapnya. (maf/dya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh