Data menunjukkan, perekonomian Indonesia selama pandemi Covid-19 terkontraksi atau menurun 2,14 persen, Selasa (9/3/2021).
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Demikian pula, perekonomian di Kalsel juga mengalami kontraksi atau menurun pada pertumbuhan ekonomi sebesar 2,94 persen pada Triwulan IV tahun 2020.
Pj Gubernur Kalsel, Safrizal ZA mengatakan, pandemi Covid-19 memberi tekanan luar biasa bagi perekonomian secara Nasional.
“Peran atau kiprah HIPMI dinilai turut berkontribusi besar, upaya menjaga stabilisasi dan peningkatan pertumbuhan perekonomian Indonesia,” ujarnya.
Ia menjelaskan, keberadaan dunia usaha termasuk HIPMI terus bersinergi bersama. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
“Meski Kalsel terkenal dengan pertambangan batu bara, diharapkan para pengusaha muda terutama yang tergabung dalam HIPMI mulai memikirkan perkembangan bisnis di sektor PDRB,” kata dia.
Ia mengaku khawatir, tentang masih adanya impor produk dari Luar Negeri, meski sebenarnya bisa diproduksi di Dalam Negeri.
Pasalnya, Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat kaya seperti karet, singkong, jagung, padi, dan lain-lain.
“Hal inilah yang menjadi tantangan, agar HIPMI dapat berkolaborasi dengan pemerintah daerah. Merambah sektor baru yaitu pengolahan komoditi pertambahan nilai jual,” tuturnya.
Berharap, HIPMI mampu meningkatkan angka perkembangan ekonomi.
“Memperluas lapangan kerja. Bukan hanya di Kalsel, tapi juga di Indonesia,” paparnya. (ykw)