Perbaikan lingkungan di Kalimantan Selatan (Kalsel) terus dilakukan. Langkah itu didukung penuh oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI Siti Nurbaya.
BANJAR,koranbanjar.net – Hal itu disampaikannya saat berkunjung ke Tahura Sultan Adam Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar, Kamis (24/3/2022).
“Pasti mendukung untuk rehabilitasi hutan dan lahan,” ucapnya kepada awak media.
Menurutnya, langkah berkolaborasi untuk melakukan percepatan perbaikan lingkungan di daerah sangatlah penting.
“Yang penting kolaborasinya, kalau diperlukan turun juga. Pada dasarnya Word Bank kalau halnya baik pasti akan dukung. Yang penting kan semangatnya, manajemen, kesertaan masyarakatnya,” katanya.
Pada 2015 lalu, dirinya pernah berkunjung ke Kalsel untuk meninjau kawasan hutan hujan tropis Indonesia yang berada di kawasan Kantor Gubernuran.
Saat itu juga, dirinya mendampingi Presiden RI Joko Widodo melakukan penanaman pohon serta melakukan pengecekan di Tahura.
“Kemajuan sangat terlihat dari yang dulu saya datang hingga saat ini,” ungkapnya.
Dari data terakhhir Kementerian LHK tahun 2018. Ada sebanyak 511.640 hektare lahan kritis yang harus direhabilitasi di Kalsel.
Melalui program Revolusi Hijau Gubernur Kalsel sejak 2017, mempercepat rehab DAS dari pemegang IPPKH, penanaman hutan tanaman dan alam serta kota. Target pertahun, seluas 30.000 hektare yang diperkirakan tercapai hingga 20 tahun.
Kemudian, Menteri LHK menyoroti persoalan banjir yang terus menghantui Kalimantan Selatan.
Menurutnya, untuk mengatasi itu dilihat pada rentang alam sebelah mana yang rusak. Jika kerusakannya di sungai, maka sungai lah yang diperbaiki.
“Maka harus dijaga badan sungainya. Harus bersih rapi dan daya tampungnya harus dibesarkan,” sebutnya.
Persoalan itu sudah dirinya bahas bersama dan Sekda Kalsel untuk mengatasi masalah itu. “Kebetulan Sekdanya bekas Kepala PUPR, pasti sudah paham,” ujarnya. (maf/dya)