Tak Berkategori  

Penyadapan Karet Yang Benar Dapat Meningkatkan Pendapatan Petani

Karet merupakan produksi unggulan komoditas perkebunan di Indonesia dan lebih khusus di Kalimantan. Melalui Widyaiswara Sapa Kostatani (Wisatani) disampaikan bimbingan teknis penyadapan karet yang benar.

TAPIN,koranbanjar.net – Penyadapan karet merupakan kegiatan yang sangat penting dalam budidaya karet.

Kebun karet yang diharapkan bisa produktif sampai 25 tahun tapi bila salah dalam melakukan penyadapan, umur produktifnya bisa lebih pendek.

Yaitu, kurang dari 10 tahun, kulit pulihan tidak dapat disadap lagi karena rusak.

Penyadapan karet yang benar selain dapat meningkatkan pendapatan petani karet, juga diperoleh produksi latek yang optimal dan berkelanjutan.

Hal ini disampaikan pada acara Bimbingan Teknis secara Online, Wisatani sesi 34 di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang.

Pembukaan Wisatani sesi 34 oleh Dr Ir Yulia Asni Kurniawati MSi selaku Kepala BBPP Binuang. Wisatani memasuki sesi 34, dengan judul Penyadapan Karet.

Seperti diketahui karet merupakan mata pencaharian utama petani kebun di Kalimantan khususnya, untuk dapat meningkatkan produksi karet dan berkesinambungan maka perlu mempelajari teknik penyadapan karet.

Narasumber wisatani sesi 34 ini, Ir Sukadi MP menjelaskan mulai dari tujuan penyadapan karet, untuk mendapatkan latek yang optimal dan berkelanjutan. Sehingga penyadapan ini harus dilaksanakan sesuai norma atau aturan.

Sukadi mengatakan, didalam Bimtek Online bahwa penyadapan yang benar  dimulai dengan menentukan kriteria matang sadap.

Menggambar bidang sadap dan melakukan penyadapan yang meliputi menentukan arah kemiringan yaitu dari kiri atas ke kanan bawah, konsumsi kuliti.

“Sekitar 1,2 mm sekali sadap, ke dalam penyadapan 0,5 – 1 mm dari lapisan cambium, waktu penyadapan 05.30 sampai 07.30 pagi,” tutur Sukadi.

Dalam kegiatan ini ia mengajak kepada peserta wisatani sesi 34 untuk memperhatikan teknik penyadapan karet yang benar agar kebun karet diusahakan dapat menghasilkan latek secara optimal dan berkelanjutan.

Yulia Asni Kurniawati dalam sambutan penutupan Wisatani 34, mengajak peserta agar mau menerapkan teknik penyadapan karet di lapangan dengan benar dan

“Semoga kita dapat ketemu lagi di Wisatani berikutnya,” kata Yulia. (sukadi/bbppbinuang/dya)