Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar

Pengusaha: Dampak Negatif Ekonomi Global Tak Banyak Pengaruhi Kalsel

Avatar
282
×

Pengusaha: Dampak Negatif Ekonomi Global Tak Banyak Pengaruhi Kalsel

Sebarkan artikel ini

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Imbas perang dagang dua negara adidaya berdampak negatif pada prekonomian global, termasuk Indonesia—prediksi Bank Indonesia. Namun, diyakini salah satu pengusaha lokal, H Jahrian, hal tersebut bakal tak banyak pengaruhnya bagi Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

“Asalkan semua pelaku usaha mau lebih memperkuat dan bergabung dalam satu-kesatuan membangun ekonomi tingkat bawah,” ucap H.Jahrian dalam wawancaranya kepada awak media, Kamis (12/12/2019) di Banjarmasin.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Banyaknya pelaku usaha kecil dan pedagang kaki lima yang tersebar merupakan salah satu kekuatan perekonomian. Terlebih jika terus dilakukan pembinaan maka akan semakin mampu bertahan.

“Sekarang sektor pertambangan bukan lagi primadona usaha yang dapat diandalkan. Tetapi potensi besar itu kini ada di sektor pertanian, perkebunan dan perikanan,” terangnya.

Pengusaha asal Kabupaten Barito Kuala ini pun membeberkan, potensi pasar kini sedang cerah dan banyak dibutuhkan seperti merica, jengkol, tepung ikan dan lainnya.

Dari itu, salah satu fungsionaris Partai Nasdem Kalsel yang membidangi pertanian, perkebunan dan perikanan ini berharap, keterlibatan semua elemen lainnya untuk sama-sama melakukan pembinaan kepada pelaku usaha di daerah.

Kemudian pemerintah daerah mendukung dalam bentuk regulasi untuk mempermudah perizinan bagi pengusaha lemah maupun menengah dan atas, termasuk membantu promosi dan peluang pasarnya.

“Di sini saya sebagai pelaku usaha, sebenarnya tidak takut juga terhadap imbas mereka, karena kita memiliki potensi sandang, pangan yang lengkap,” tegasnya.

Sebelumnya, kantor perwakilan Bank Indonesia di Kalsel merilis, perang dagang Amerika-Tiongkok berimbas negatif terhadap prekonomian global, termasuk ke Kalsel.

Pertumbuhan ekonomi Kalsel pada 2019 sebut BI, kembali menghadapi tantangan dari tertahannya kinerja ekspor dan pertambangan batu bara. Sehingga pertumbuhan pada 2019 diperkirakan lebih rendah dibanding 2018.

Situasi perekonomian Kalsel yang juga diakui oleh Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, telah melambat akibat situasi perekonomian global yang buruk.

Paman Birin sapaanya, berusaha meyakinkan para pelaku usaha agar tidak larut dalam situasi turunnya ekonomi di Kalsel, “harus terus bergerak aga bisa bertahan dari badai perekonomian global demi terus berjalannya pembangunan,” ucap Sahbirin.

Namun BI memproyeksi pada 2020, perekonomian Kalsel berpeluang meningkat, berdasarkan dari konsumsi rumah tangga didorong kenaikan UMP Nasional serta peningkatan Investasi sejalan dengan peningkatan sektor konstruksi terkait beberapa proyek strategis yang masih berlanjut.(yon)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh