BANJARBARU, koranbanjar.net – Dilantiknya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim sebulan yang lalu, membuat rencana untuk menghapus Ujian Nasional (UN) guna mencegah stres pada siswa .
Sesuai aspirasi dari berbagai pihak, yang ingin menghindari efek buruk dan berlaku pada 2021. Saat ini, Kemendikbud masih mengevaluasi pelaksanaannya.
“Menghindari hal negatif dari sisi stres, lalu (agar tak) menghukum siswa yang mungkin kurang kuat di bidangnya,” kata Nadiem, Sabtu (30/11/2019), di Kemendikbud, Jakarta.
Anggota DPRD Banjarbaru Ahmad Nur Irsan Finazli mengatakan, pihaknya sudah mengetahui rencana tersebut. Namun, secara kelembagaan belum menentukan sikap apakah setuju atau tidak.
“Kan masih sebatas wacana atau rencana yang masih dini dari Menteri. Tapi saya pribadi sepakat jika UN dihapuskan. Namun, dengan syarat-syarat tertentu,” ujarnya saat dihubungi, Rabu (4/12/2019), melalui whatsapp.
Ia menjelaskan, jika ditetapkan rencana itu maka para guru harus dipersiapkan menjadi profesional.
“Stimulasi guru untuk kreatif melalui pelatihan-pelatihan pro. Tentunya, didukung dengan pemerintah mengenai dana,” kata pria yang akrab sapa Irsan.
Menurut Wakil Ketua Komisi I itu, masyarakat wajib melihat negara maju di dunia.
“Seperti Finlandia, Jerman, Kanada, USA, dan Australia. Mereka tidak memberlakukan UN,” pungkasnya. (ykw/maf)