Pengganti Mardani H Maming di PDIP, Pengamat; Orang Dekat Haji Isam Akan Ambil Alih

Pengamat Politik FISIP Uniska MAB Dr Muhammad Uhaib As’ad.(narsum)
Pengamat Politik FISIP Uniska MAB Dr Muhammad Uhaib As’ad.(narsum)

Pengamat politik FISIP Uniska MAB, Dr Muhammad Uhaib As’ad berpandangan, pengganti Mardani H Maming yang terseret kasus hukum dugaan gratifikasi penerbitan izin usaha pertambangan (IUP) di Tanah Bumbu mengarah ke poros politisi yang didukung Syamsudin Andi Arsyad alias Haji Isam.

BANJARMASIN, koranbanjar.net Dr Muhammad Uhaib As’ad kepada media ini menduga bakal ada orang-orang dekat H.Isam mengambil alih kepemimpinan DPD PDIP Kalsel.

“Kuat dugaan orang-orang yang dekat dengan Haji Isam akan mengambil alih DPD PDIP Kalsel,” prediksi Uhaib, Minggu (4/9/2022) di Banjarmasin.

Menurutnya hal tersebut tergambar dari pernyataan Rifqinizamy Karsyayuda secara terang, bahwa patronase politiknya berlindung dengan Haji Isam.

Sudah menjadi rahasia umum di banua, Uhaib mengakui posisi Bos Jhonlin Group ini sangat sentral dalam menentukan arah perpolitikan di Kalsel, termasuk di PDI Perjuangan.

Berdasar pengalaman hasil Pemilu 2019 lalu, ada beberapa politisi masuk lingkaran Haji Isam seperti Sulaiman Umar dan Rifqinizamy terpilih sebagai anggota DPR RI,”  sebutnya.

Walau dalam perjalanannya sambung Uhaib, Sulaiman Umar tiba-tiba memilih keluar dari jaringan PDIP dan mengundurkan diri dari anggota DPR RI karena lebih memilih fokus mengembangkan usaha rumah sakit miliknya.

Lebih lanjut dalam analisanya, dari pernyataan Rifqinizamy sebenarnya sudah menggambarkan pengaruh kuat seorang Haji Isam.

Dalam kamus Uhaib, sosok Haji Isam adalah oligarki yang memiliki kuasa politik dan bisnis, termasuk di jejaring parpol sangat memengaruhi dinamika perpolitikan Banua.

“Kalau mau jujur, jelas politisi atau mereka yang dekat dengan pusaran kekuasaan Haji Isam akan menggantikan Mardani,” beber doktor kebijakan publik lulusan Universitas Brawijaya Malang ini.

Saat ini sambungnya, harus diakui Haji Isam telah menjelma menjadi patronase atau patronasi politik terkuat, sehingga tak mengherankan banyak yang berharap ‘restu’ darinya untuk bisa maju berlaga dalam kontestasi elektoral baik di pemilu maupun pilkada.

“Dia menjadi sosok legenda politik yang hidup di tengah masyarakat Kalsel,” sebutnya.

Bahkan, fakta ini terekam dalam memori kolektif masyarakat banua, bagaimana peran sentral Haji Isam bisa mengantarkan sang paman (Sahbirin Noor) sukses menjadi Gubernur Kalsel dua periode.

“Nah, langkah semacam ini ingin ditiru seorang Rifqinizamy,” kata Uhaib.

Walau secara etika politik dan norma, bahwa pernyataan anggota Komisi II DPR RI Rifqinizamy tak elok, Uhaib berujar ini adalah fakta yang tak bisa disembunyikan lagi.

“Pernyataan Rifqinizamy ini secara telanjang menggambarkan begitu kuatnya patronase politik dari para pemodal, terutama kalangan pengusaha tambang dan sawit,” bebernya.

Secara pendidikan politik memang tidak mendidik, tapi itu adalah kenyataan yang harus dihadapi masyarakat banua.

“Itulah kenyataan yang harus dihadapi masyarakat banua,” demikian Dr Muhammad Uhaib As’ad.(yon/sir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *