Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Banjar

Pengajian Guru Wildan Kembali Dibuka di Tanjung Rema

Avatar
1162
×

Pengajian Guru Wildan Kembali Dibuka di Tanjung Rema

Sebarkan artikel ini
Kehadiran pedagang kaki lima menjadi pendamping keberadaan pengajian di Tanjung Rema, Sabtu (20/5/2023). (Sumber foto: Pitriyadi/Koranbanjar.net)
Kehadiran pedagang kaki lima menjadi pendamping keberadaan pengajian di Tanjung Rema, Sabtu (20/5/2023). (Sumber foto: Pitriyadi/Koranbanjar.net)

Seiring dengan dibukanya kembali pengajian rutin KH. Muhammad Wildan Salman, nampak juga para pedagang kaki lima (PKL) membuka lapak dagangannya meramaikan kawasan Jalan Tanjung Rema, Martapura, Kabupaten Banjar, Sabtu (20/5/2023).

BANJAR, koranbanjar.net – Pengajian rutinan KH Muhammad Wildan Salman atau Guru Wildan Salman di Madrasah Darussalam Tahfidz dan Ilmu Al-Qur’an, Jalan Tanjung Rema, kembali dibuka untuk umum, dan pengajian ini khusus perempuan.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Pengajian Guru Wildan Salman sangat dipadati masyarakat, hingga Jalan Tanjung Rema itu ditutup sebagian untuk sementara waktu, karena banyaknya jemaah menghadiri pengajian tersebut.

Bahkan, lingkup setempat tidak muat untuk jamaah pengajian, dengan jamaah membeludak hingga keluar pesantren, menghampar sajadah di jalan-jalan dan menutup sebagian Jalan Tanjung Rema.

Junaidi sebagai kordinator lapangan pengajian mengungkapkan, pengajian Guru Wildan ada jadwal khususnya yaitu Sabtu, dan kaum perempuan.

Namun, tidak hanya jamaah pengajian, sebab kesempatan pula bagi PKL mengais rejeki dengan memadati kawasan Jalan Tanjung Rema.

Tidak diketahui pasti apakah diperbolehkan atau tidak berjualan di sana. Sementara, beberapa PKL yang ditemui, enggan memberikan keterangan mengenai izin diperbolehkan atau tidak berjualan.

Sedangkan pengamanan jamaah dan keamanan ketertiban masyarakat (kamtibmas) dilakukan oleh bhayangkara pembina dan keamanan ketertiban masyarakat (Bhabinkabtimas) dan santri tahfiz setempat.

“Demi kelancaran pejalan kaki dan pengendara yang lewat, maka arus jalan dibantu oleh santri tahfiz,” ungkap Junaidi.

Pengajian ini juga baru dimulai, setelah lama tidak ada pengajian, karena tahun 2019 sampai 2022 itu pandemi covid19, sehingga semua tempat ditutup, tak terkecuali pengajian Guru Wildan yang dilaksanakan setiap sabtu.

“Jadi, mereka (PKL) juga ingin supaya pihak pemerintah carikan solusi bagaimana, untuk pedagang kaki lima tetap bisa mencari penghasilan dari berjualan di sana,” ucap Junaidi. (pyd/dya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh