Sejak pagi tadi, Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) bersama tim pencarian melibatkan sekitar 350 orang terus melakukan pencarian korban menggunakan unit armada perahu karet masing-masing, Sabtu (06/02/2021).
HULUSUNGAISELATAN, koranbanjar.net – Dimulai pukul 09.00 Wita, tim pencarian dari Basarnas, BPBD HSS, Pemadam Kebakaran (PMK) dan Rescue HSS, serta relawan dari luar wilayah Kabupaten HSS melaksanakan briefing bersama di Posko Induk Amandit Resort, Kecamatan Loksado.
Apel pagi ini dimaksudkan untuk menjelaskan Standar Operasional Prosedur (SOP) pencarian kepada relawan yang melakukan penyisiran ke sungai seperti wajib menggunakan rompi pelampung, dan bisa berenang.
“Seluruhnya kurang lebih ada 350 relawan yang ikut mencari korban tenggelam,” ucap Kepala Pelaksana BPBD HSS, Syamsudin.
Masing-masing tim menerjunkan armada unit perahu karet ke lokasi yang telah ditentukan, khusus BPBD HSS menerjunkan sebanyak 3 buah perahu karet.
Dijelaskan Syamsudin, tim melakukan pencarian dari titik awal kejadian hingga Amandit Resort atau kurang lebih sejauh 3 km.
Kemudian, dari Posko Induk Amandit Resort ke wilayah Desa Lumpangi kurang lebih sekitar 5 km.
Tim pencarian terkendala arus deras dan meningkatnya debit air yang bervariasi, paling rendah yakni sekitar satu setengah meter hingga dua meter ditambah kondisi sungai masih keruh.
Berdasarkan SOP, tim pencarian yang melakukan penyisiran menggunakan armada perahu karet berhenti mencari korban pukul 18.00 Wita.
Dilanjutkan pemantauan dari tebing atau pinggir sungai menggunakan lampu sorot sampai pagi, dilakukan secara bergiliran.
“Besok, kami akan turun sampai Kecamatan Padang Batung. Kita harapkan jasad korban lekas timbul ke permukaan,” kata Syamsudin.
Ia melanjutkan, pihaknya juga telah membuka dapur umum bersama Tagana, Kwarcab Pramuka, serta Palang Merah Indonesia PMI setempat.
“Kita bagikan kepada kawan-kawan relawan yang ikut membantu langsung melakukan pencarian,” imbuhnya. (mj-030/dya)