Pengelolaan dan pembangunan sistem drainase di kawasan Jalan Pintu Air Kelurahan Tanjung Rema Darat Kecamatan Martapura, dilakukan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Banjar.
BANJAR, koranbanjar.net – Pantauan koranbanjar.net di lokasi pengelolaan dan pembangunan sistem drainase itu menjadi penghubung langsung dengan sungai setempat.
Proyek Pembangunan drainase ini nampaknya dikerjakan mengingat banyaknya masyarakat di sekitar mengeluhkan genangan air akibat drainase yang tidak mengalir cepat ke dasar sungai.
Diperparah lagi saat hujan turun, genangan air terjadi di sepanjang sisi di Jalan Pintu Air, menyulitkan pengguna kendaraan bermotor sehingga pemerintah melakukan perbaikan drainase di area tersebut.
Iwan Junaidi selaku Kabid Sumber Daya Air (SDA) menerangkan, sebelumnya ada drainase, namun kali ini diperbesar, untuk mengalirkan genangan air ke tempat pembuangan air.
“Sehingga pengaliran air ini tidak mengganggu pengguna jalan,” katanya, Senin (15/5/2023) kepada koranbanjar.net.
Lokasi titik proyek pembangunan drainase terletak di samping kanan Jalan Pintu Air, dekat dengan toko-toko atau usaha milik masyarakat setempat.
“Panjang proyek pembangunan drainase sendiri itu 289 meter, dari ujung Gang Patmaraga sampai ke ujung jembatan Jalan Pintu Air,” ucapnya.
Dengan total biaya lebih dari Rp600 juta, pembangunan drainase nantinya dapat menjadikan saluran air tidak tersumbat oleh genangan air. Biaya pelaksanaan dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Total anggaran yang dikerjakan, Rp626.355.000 dengan memakai anggaran dari APBD, anggarannya sama dengan papan pembangunan yang ada di tempat pelaksanaan proyek,” katanya.
Proses pembangunan drainase telah berjalan beberapa pekan, diharapkan proyek ini dapat berjalan cepat dan diselesaikan.
Iwan Junaidi menambahkan, kontrak pembangunan dimulai 7 hari sebelum hari Idulfitri 1444 Hijriah, namun pembangunan berhenti saat Idulfitri dan dilanjutkan setelah hari raya, Sabtu 6 Mei 2023.
Pembangunan ini telah disepakati oleh masyarakat sekitar sana, dan akan dilakukan perbaikan apabila terjadi kerusakan bagian-bagian jalan lintasan warga.
“Bekas galian yang ada nanti akan dikembalikan seperti semula, karena bekas itu kan merusak jalan kanan dan kiri dari drainase,” ungkapnya. (pyd/dya)