Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Nasional

Pelatihan Sejuta Petani Volume ke 6, Adaptasi dan Mitigasi Pertanian Terhadap Elnino

Avatar
337
×

Pelatihan Sejuta Petani Volume ke 6, Adaptasi dan Mitigasi Pertanian Terhadap Elnino

Sebarkan artikel ini

Balai besar pelatihan pertanian menggelar pelatihan kepada sejuta petani volume ke 6 di Lembang pada Selasa, (23/5/2023).

LEMBANG, koranbanjar.net – Menurut prediksi BMKG Indonesia masuk pada Elnino atau kondisi keadaan iklim lebih kering dan masuk musim kemarau, dan akan lebih kering.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Elnino merupakan sebuah fenomena alam yang dapat menyebabkan iklim ekstrem, dan bisa menyebabkan musim kemarau berkepanjangan bahkan juga hujan berkepanjangan, termasuk serangan hama yang dapat menyebabakan terjadinya potensi gagal panen termasuk penyebaran bakteri virus, seperti penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak, kondisi itu tidak luput dari cuaca ekstrim baik Elnino maupun La Lina atau musim hujan berkepanjangan.

Kepala badan penyuluhan pengembangan SDM Pertanian Prof.DR.Dedi Noorsyamsi menyebut kondisi ini karena adanya dampak meningkatnya efek gas rumah kaca.

“Disebabkan meningkatnya suhu dipermukaan bumi ternyata erat kaitannya dengan emisi gas rumah kaca ke atmosfir, peningkatan ini tidak lepas dari aktivitas manusia,” ungkapnya.

Efek gas rumah kaca ini menyebabkan Elnino dan La Lina prekuensinya semakin sering dan durasinya juga lama.

Sektor pertanian sudah dipastikan memerlukan pasokan air dari atas atau air hujan, sedangkan El Nino mengurangi suplay air dari atas atau hujan. Sehingga sangat berdampak besar pada sektor pertanian dan dapat menjadi ancaman terjadinya gagal panen.

Selain kekeringan El nino juga dapat menimbulkan serangan serangga. Untuk itulah para kelompok petani perlu diberikan pelatihan dan pengertian mengenai dampak ancaman cuaca ekstrem tersebut.

“Apa dampak lahan berladang petani penyuluh harus tahu dan harus mau dan harus mampu apa yang harus dilakukan agar produktifitas tanaman tidak terganggu,” ungkapnya.

Apapun dampaknya selama ada kehidupan maka selama itu juga pangan diperlukan, selama pangan diperlukan, selama itu juga pertanian diperlukan, selama pertanian diperlukan selama itu pula petani dan penyuluh dibutuhkan oleh negara.

Kegiatan ini juga diikuti oleh Kepala pusat pelatihan pertanian, kepala balai besar pelatihan Lembang, dan para kepala UPT lingkup pertanian. Dan Kadis Pertanian dan Peternakan Provinsi dan Kabupaten Kota seluruh Indonesia.

(koranbanjar.net/JK/Ag)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh