Pelatihan Kader Kesehatan Kelompok Pendamping Ibu Nifas dalam Meningkatkan Produksi Air Susu Ibu (ASI) untuk Mencegah Stunting, dilaksanakan di Kelurahan Cempaka Kota Banjarbaru, belum lama tadi.
Oleh: Fitria Jannatul Laili, S.Keb., Bd., M.M., M.Keb, Zakiah, S.ST., M.Keb, dan
Hj. Erni Setiawati, S.ST., M.Pd
DOSEN Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Banjarmasin turut mendukung upaya pencegahan stunting melalui Pelatihan Kader Kesehatan.
Stunting menjadi salah satu masalah kesehatan yang mendesak di Indonesia. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), stunting adalah kondisi anak mengalami pertumbuhan yang terhambat akibat kurangnya gizi pada 1000 hari pertama kehidupan, yaitu sejak masa kehamilan hingga usia dua tahun.
Kondisi ini dapat memengaruhi perkembangan fisik dan kognitif anak, yang berdampak pada kualitas sumber daya manusia di masa depan.
Oleh karena itu, upaya pencegahan stunting harus dimulai sejak awal kehidupan anak, dan salah satu cara yang paling efektif untuk mencegah stunting adalah dengan memberikan ASI eksklusif.
Dalam rangkaian mendukung upaya pencegahan stunting, dosen Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Jurusan kebidanan Fitria Jannatul Laili beserta tim dosen dan mahasiswa melaksanakan pelatihan kader kesehatan, khususnya kelompok pendamping ibu nifas di Wilayah Puskesmas Cempaka Kota Banjarbaru.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan kelompok pendamping ibu nifas dalam meningkatkan produksi ASI untuk mencegah terjadinya stunting.
Edukasi kader Kesehatan
Pelatihan kader kesehatan ini difokuskan pada beberapa materi yang esensial untuk memastikan ibu nifas dapat memberikan ASI dengan baik dan benar, serta mencegah terjadinya masalah kesehatan yang dapat berujung pada stunting.
Materi pelatihan yang disampaikan meliputi: Edukasi tentang ASI Eksklusif, Komunikasi Efektif dengan Ibu Nifas , Stunting dan Penyebabnya, Masalah Selama Masa Nifas, Masalah dalam Pemberian ASI, Pelatihan Keterampilan Afirmasi dan Akupresur, serta Rolling Massage untuk meningkatkan produksi ASI.
Dampak Positif dari Pelatihan Ini
Pelatihan kader kesehatan untuk kelompok pendamping ibu nifas memiliki dampak yang sangat positif dalam upaya pencegahan stunting.
Pada evaluasi kegiatan didapatkan adanya peningkatan pemahaman kader dari 43% menjadi 85%, serta seluruh kader (100%) mampu melakukan keterampilan rolling massase yang dilatihkan.
Sehingga dengan adanya kader yang terlatih, ibu-ibu nifas akan lebih mudah mendapatkan informasi yang akurat dan bermanfaat terkait dengan pemberian ASI eksklusif dan cara mengatasi masalah yang timbul selama masa nifas.
Selain itu, kader juga berperan dalam memberikan dukungan moral dan emosional kepada ibu, sehingga mereka lebih termotivasi untuk memberikan ASI kepada bayinya dengan cara yang benar.
Dengan pengetahuan yang baik, keterampilan yang tepat, dan dukungan yang memadai, para ibu akan dapat memberikan nutrisi terbaik bagi anak-anak mereka, serta mencegah terjadinya masalah kesehatan jangka panjang akibat stunting.
Pemberian ASI eksklusif yang optimal adalah kunci utama dalam pencegahan stunting, dan melalui pelatihan ini, kader kesehatan diharapkan dapat menjadi agen perubahan dalam menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak yang sehat dan kuat. **