Komisi III DPRD Kabupaten Kotabaru mengusulkan agar pemerintah menyusun kurikulum disesuaikan dengan situasi pandemi COVID-19 saat ini. Melalui Wakil Komisi III Gewsima Mega Putra, pihaknya mengusulkan pembukaan tahun ajaran baru.
KOTABARU, koranbanjar.net- Usulan pembukaan tahun ajaran baru tersebut, baik di sekolah maupun madrasah yang dapat dimulai. Dan skema pembelajaran tatap muka itu agar ditunda hingga kondisi benar-benar aman untuk keselamatan anak usia sekolah.
“Untuk memastikan anak tetap belajar secara optimal, dan pemerintah agar melakukan langkah-langkah strategis melalui menyederhanakan kurikulum dengan menyesuaikan kondisi anak dalam situasi COVID-19,” kata Gewsima, Senin (8/6/2020)
Gewsima juga mengusulkan agar pemerintah memberikan subsidi kuota internet, dan fasilitas untuk belajar berbasis daring.
“Ambil contoh seperti di Provinsi Papua, yang terdapat 608.000 siswa tidak terlayani pembelajaran daring mencapai 54%,”ucapnya
Bahkan ia juga mengusulkan, agar pemerintah mengalokasikan sebagian dana desa untuk optimalisasi layanan pendidikan anak di desa, terutama anak usia sekolah yang terkendala akses layanan pendidikan.
Disisi lain, Gewsima juga menganjurkan agar pelaksanaan tahun ajaran baru di pesantren maupun sekolah berbasis asrama dapat dimulai sesuai jadwal, tetapi pembelajaran tatap muka diminta ditunda hingga situasi pandemi COVID-19 mereda.
“Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI per tanggal 30 Mei 2020, terdapat 1.851 kasus COVID 19 pada usia anak. Berdasarkan data itu, kita menilak diperlukan evaluasi secara menyeluruh baik aspek pencegahan maupun penanganan melalui sinergi Kementrian atau lembaga terkait lerlindungan anak dalam masa Covid 19 ini,”tungkasnya.(cah/maf)
