Para pedagang makanan khas Banjar, tapai ketan dan singkong yang berjualan di tepi Jl A Yani wilayah Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, sepertinya harus lebih bersabar. Pasalnya, belakangan ini berjualan tapai sepi pembeli, padahal pedagang hanya mengambil untung Rp2.000 per kotak.
GAMBUT, koranbanjar net – Siapa yang tak kenal dengan makanan khas tapai ketan dan singkong yang sering dijual pedagang di wilayah Gambut. Makanan tapai ketan dan singkong Gambut terkenal enak, manis dan gurih. Namun keadaan ekonomi masyarakat yang kian terpuruk, membuat dagangan tapai ketan dan singkong sepi pembeli.
Tapai ketan dan singkong mudah ditemukan pengguna jalan yang melintasi Jalan A Yani di wilayah Kecamatan Gambut, banyak pedagang yang berjualan di tepi jalan.
Satu pedagang tapai ketan dan singkong yang berjualan di kawasan Jl A Yani Km 13,100 wilayah Kecamatan Gambut, Rusdiana kepada koranbanjar, Jumat (05/03/2021) mengutarakan, dia hanya mengambil untung atau laba Rp2.000 rupiah per kotak.
“Pembuat tapai menitipkan dengan harga Rp13.000 per kotak, kemudian kami jual Rp15.000 per kotak. Jadi kami hanya mendapatkan untung Rp2.000 per kotak,” ungkapnya.
Namun dalam waktu sebulan terakhir, dagangannya sepi pembeli, bahkan kalau dulu bisa menghabiskan 50 kotak per hari, sekarang 10 kotak laku per hari sudah syukur. “Kalau sepuluh kotak per hari laku sudah alhamdulillah,” katanya.(mj-32/sir)