Pasukan berpeci putih itu disebut santri yang diturunkan untuk menghadapi aksi demonstrasi massa tolak RUU Omnibus Law Cipta Kerja(Ciptaker) Kamis lalu.
BANJARMASIN, koranbanjar.net –
Hal itu diungkapkan oleh Kapolresta Banjarmasin, Kombes Polisi Rachmat Hendrawan, kepada koranbanjar.net jelang persiapan menghadapi aksi unjuk rasa mahasiswa, Kamis (15/10/2020).
“Saya sampaikan, kita ini santri, biasa juga pengamanan haul Guru Sekumpul. Dengan memakai peci ini, supaya adem,” ucapnya.
Dijelaskan Rachmat, Pasukan BKO ini berjumlah 1000 lebih, diambil dari Polda Kalsel ditambah Polres gabungan, dari Tanah Laut, Batola, Kabupaten Banjar dan Banjarbaru.
“Masing-masing Polres menurunkan 60 personel,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, putra asli banua ini juga menyinggung aturan batas waktu demonstrasi. Menurutnya berdasarkan Undang-Undang nomor 9 tahun 1997, bahwa batas waktu penyampaian aspirasi sampai jam 18.00 Wita.
“Saya sampaikan sama Pak Kapolda, jika pada waktu yang telah ditentukan belum bubar, maka kita akan berikan toleransi, dengan cara humanis dan persuasif,” tuturnya.
Dengan banyaknya guru-guru agama di Kalsel, para jamaah majelis, serta santri di bumi Lambung Mangkurat ini, Rachmat berharap suasana tetap aman.
“Sama dengan situasi demo saat ini, kita juga pengennya aman, dan damai,” harapnya. (yon)