Dalam satu bulan terakhir ini pasien di beberapa rumah sakit di Banjarmasin meningkat, mengakibatkan stok darah di PMI mengalami kekosongan.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Pernyataan ini disampaikan oleh Humas PMI Banjarmasin, Siswanto saat dikonfirmasi Reporter Koranbanjar.net via telepon menanyakan tentang kekosongan stok darah, Kamis (16/1/2025).
“Karena meningkatnya jumlah pasien di rumah sakit,” kata Siswanto.
Namun, dirinya mengaku kurangnya sosialisasi kepada masyarakat mengenai pengetahuan manfaat donor darah bagi tubuh manusia, selain menolong orang lain yang memerlukan darah juga mendapatkan manfaat kesehatan.
“Mungkin selama ini kami kurang intens sosialisasi kepada masyarakat mengenai manfaatnya bagi tubuh apabila berdonor darah,” ucapnya.
Akan tetapi kata Siswanto, PMI selama ini selalu konsisten melakukan kegiatan donor darah baik di unit PMI S Parman maupun di bis bertempat di halaman Masjid Raya Sabilal Muhtadin.
“Juga even-even di instansi pemerintah atau swasta yang sudah terjadwal rutin,” sebutnya lagi.
Sementara jumlah kantong darah yang terkumpul dan didistribusikan dalam satu bulan hanya sekitar 3.000 sampai 4.000 kantong, sedangkan target harus melebihi dari 4.000 kantong.
“Paling tidak lima ribu sampai enam ribu kantong diperoleh dalam satu bulan. Jadi kita tidak punya stok aman. Harusnya ada stok lima ratus sampai seribu itu baru aman,” terangnya.
Adapun biaya pengolahan darah dalam satu kantong sekitar Rp490 ribu dan biaya ini sudah berdasarkan aturan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Dirinya berharap kepada masyarakat agar lebih peduli kepada orang-orang yang memerlukan darah dan peduli dengan kesehatan diri sendiri.
“Mudah-mudahan masyarakat lebih paham mengenai donor darah ini, sehingga bisa terus bertambah orang yang dengan suka rela menyumbangkan darahnya bagi yang memerlukan,” harapnya. (yon/bay)