Kebakaran yang terjadi pada hari jumat 3 Maret 2023, di SMKN 2 Kandangan, Desa Gambah Dalam, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan (Kalsel) menghanguskan tiga unit bangunan.
HULU SUNGAI SELATAN, koranbanjar.net – Hal tersebut membuat Rombongan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan bergerak meninjau langsung ke tempat kejadian, Kamis (9/3/2023).
Dalam kunjungannya Anggota Komisi IV selaku pimpinan rombongan H. Abdul Hasib Salim, menyampaikan kejadian ini menjadi perhatian Komisi IV, apa lagi yang terbakar itu gedung perpustakaan.
Menurut Hasib Salim perpustakaan itu merupakan jantungnya sekolahan, suatu tempat dimana siswa-siswi untuk bisa menambah ilmu dan wawasan.
“Ini menjadi perhatian karena ini menyangkut ini yang terbakar adalah Perpustakaan, perpustakaan itu menjadi tumpuan harapan, sumber ilmu dan sumber segala galanya untuk kesuksesan itu ada di Perpustakaan, oleh karena itu perpustakaan itu menjadi jantungnya sekolah,” ujar Hasib Salim yang juga Ketua Nahdlatul Ulama Kalsel ini.
Hasib Salim juga mengharapkan bisa mendapatkan solusi dari berbagai pihak atas masalah yang menimpa SMKN 2 Kandangan ini.
“Kami berharap agar semua pihak yang terkait itu bisa memberikan solusinya, mungkin bantuannya termasuk juga buku–buku yang sangat diperlukan disini agar segera terlengkapi,” harapnya.
Pada kesempatan itu juga Rombongan Komisi IV, melihat bazar yang di adakan SMKN 2 Kandangan, barang yang dijual merupakan produk hasil olahan terbaik anak-anak kelas XII.
“Hari ini ternyata ada bazar produk unggulan dari SMKN 2 Kandangan, ternyata beberapa hal yang kami lihat isinya luar biasa, jadi produk kali ini kaitannya dengan perpustakaan sangat dominan sekali,” ucapnya.
Ketua Komite SMKN 2 Kandangan, Khairul menerangkan tujuannya menggelar bazar agar siswa-siswi yang lulus bisa mengembangkan usahanya sendiri.
“Ditujukan untuk mereka agar bisa berwirausaha sendiri setelah lulus nanti,” kata Khairul.
Sementara itu, Kepala Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana SMKN 2 Kandangan, Fachrul Rizal, menyampakan untuk pembangunan kembali akan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Untuk mengatasi masalah ini ada tiga cara, yang pertama melalui Anggaran Belanja Tambahan (ABT), yang kedua kita mengesahkan melalui APBD murni, dan ketiga DAK, kalau untuk ABT kan waktunya terlalu singkat, sedangkan APBD murni itu kan panjang prosesnya, jadi kita mengharapkan sumber dananya dari DAK karena ini perlu rehab berat,” ujarnya.
Tidak hanya sampai disitu, mengingat pentingnya pendidikan untuk masa depan banua, Komisi IV juga meninjau kondisi pembangunan baru SMK Farmasi dan SMA Sekolah Luar Biasa (SLB), yang terletak di Desa Bitahan Kecamatan Lokpaikat Kabupaten Tapin. (Bay)