Pasar Martapura tak ubahnya seperti “kuburan” alias sangat sunyi dari pengunjung. Menyusul imbauan pemerintah maupun maklumat Polri yang meminta masyarakat agar tetap di rumah (stay at home) untuk menghindari penyebaran virus corona (Covid-19).
MARTAPURA, koranbanjar.net – Para pedagang di kawasan Pasar Martapura, Kabupaten Banjar, satu bulan terakhir ini mengeluhkan kondisi pasar yang sangat sepi dari pengunjung. Karena masyarakat lebih memilih di rumah untuk menghindari penyebaran virua corona.
Akibat sepi pengunjung, pedagang kebingungan mengatasi persoalan ekonomi keluarga yang kian terpuruk. Tidak hanya itu, mereka sudah mulai kesulitan mengatur dagangan agar bisa tetap terjual dan memperoleh laba.
“Selama 28 tahun saya pernah perjualan di pasar, tak pernah menemui Pasar Martapura sesunyi ini. Seperti kuburan saja,” demikian diutarakan pedagang, Bahsuni kepada koranbanjar.net, Selasa (7/04/2020).
Selama sebulan ini pedagang bingung harus kemana menjual dagangan mereka. “Saya ketemu pedagang sayur keliling, dia bercerita, menjual sayur senilai seratus ribu tanpa harus membeli, melainkan hanya dikasih hutangan oleh pedagang lainnya. Tapi itu pun tidak laku-laku. Sudah berulang kali bermodal dagangan sayur untuk dijual lagi, tapi tetap tidak untung. Malah sampai jual emas (perhiasan) buat bermodal, hingga emasnya habis,” kisahnya.
Selain itu, sambungnya, dia menemukan pedagang tempe yang termenung menunggu dagangan sambil menggerutu sendiri. “Jar mbok penjual tempe, kemana juga menjual tempe ini,” ucapnya.
Keadaan tersebut juga terjadi di Pasar Kuliner Martapura. Saking sepinya pengunjung, para pedagang lebih banyak menggunakan waktu kosong dengan bermain domino dan catur.
“Coba saja pian perhatian di Pasar Kuliner Martapura, sunyi sekali. Pokoknya jam 9 an pagi, hampir tidak ada pengunjung pasar. Kata orang itu, saking sepinya pasar Martapura bisa dibikin lapangan sepak bola,” kata dia.
Dia berharap, kondisi yang dialami para pedagang ini mendapat perhatian pemerintah daerah. “Mestinya pemerintah dapat memikirkan dan mencarikan solusi, kasihan masyarakat,” imbuhnya.(sir)