BANJARBARU, koranbanjar.net – Terkait dengan kasus yang terjadi pada penyelesaian Pasar Rakyat Galuh Cempaka, di Jalan Alternatif Rt 5 Rw 02 Kelurahan Cempaka, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, yang menelan uang rakyat sebesar Rp5.680.000.000, diakui Sekdako Banjarbaru, Said Abdullah, bahwa proses pembangunan terlambat lantaran adanya persoalan administratif. Sehingga banyak waktu yang terbuang.
Sebagaimana diketahui, Pasar Rakyat Galuh Cempaka tersebut sudah sekitar 2 tahun ini belum juga difungsikan. Pemerintah Kota Banjarbaru melalui Sekdako, Said Abdullah menjanjikan, tahun 2020 mendatang pasar tersebut akan mulai difungsikan. Pembangunan Pasar Rakyat Galuh Cempaka dibangun dengan bantuan Kementerian Perdagangan RI.
Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru Said Abdullah menerangkan, Pasar Galuh Cempaka akan melakukan pengerjaan terakhir pada akhir tahun 2019. Jika sesuai harapan, pasar dapat digunakan pada awal tahun 2020.
“Memang permasalahan Pasar Cempaka itu pada administrasinya. Makanya pembangunan menjadi terlambat. Dari awal pembangunan banyak terbuang-buang waktu, dari persoalan lokasi, proses lelang, hingga pengerjaan,” ucapnya Senin (10/9/2019).
Versi Sekdako Banjarbaru, permasalahan administrasi pada Pasar Rakyat Galuh Cempaka sudah terselesaikan. Pengadilan sudah menyatakan pihak Pemko dapat membayarkan pengerjaan pada kontraktor sebelumnya.
“Juga kemarin itu, belum diserahterimakan Kementerian Perdagangan RI. Tapi ini sudah dilakukan penyerahan aset hibah ke Pemko. Jadi Pemko bisa melanjutkan pembangunan lagi karena sudah milik aset Pemko,” ungkapnya.
Dalam pembangunan Pasar Rakyat Galuh Cempaka, Pemerintah Kota Banjarbaru akan melalukan lelang untuk penyelesaian pembangunan itu.
“Sedang proses lelang saat ini. Nanti akan menggunakan dana APBD untuk penyelesaiannya,” kata dia.
Pada 12 September nanti, penyerahan aset hibah dari Kementerian Perdagangan RI akan ditandatangani Kepala Dinas Perdagangan Kota Banjarbaru.
Untuk penyelesaian tahap akhir Pasar Rakyat Galuh Cempaka, akan memakan dana kembali sebesar Rp1.5 miliar. “Saat ini sudah proses lelang, setelah selesai lelang langsung dikerjakan. Untuk dana penyelesaian bangunan itu, dibagi nanti. Pembuatan los pedagang Rp 900 Juta, pemasangan paving Rp 400 Juta dan pemasangan besi Rp 100 juta,” ucap Kabid Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan Kota Banjarbaru Wahyudillah.
Pihaknya yakin pada akhir tahun 2019 hingga awal tahun 2020, pasar tersebut sudah dapat diresmikan dan digunakan.
“Kami sudah melalukan pendataan. Nanti ada pengelompokkan sesuai jualan mereka. Tidak tergabung menjadi satu nanti, akan kita tata dengan rapi para pedagang,” jelasnya.(maf/sir)