Pengembangan kompetensi partisipasi widyaiswara melalui community of practices, sudah menjadi keniscayaan diera global yang dicirikan nilai nilai inovasi, kreatifitas, kompetitif dan orisionalitas ide dan brading menjadi daya tarik sekaligus tantangan kekinian dan masa depan.
TAPIN,koranbanjar.net – Community of Practices (CP) merupakan metode pembelajaran dengan berbagai pengalaman dari kelompok profesi, yang dilakukan dengan memanfaatkan potensi talenta.
“Khasanah individu seorang widyaiswara maupun dimiliki sebagai komonitas widyaiswara,” ungkap Budiono, salah satu widyaiswara BBPP Binuang.
Kepala BBPP Binuang BPPSDMP Kementan RI Dr Yulia Asni Kurniawati MSi mendorong para Widyaisawara untuk turut berpartisipasi dalam mengembangkan kualitas profesionalismenya.
Baik dari aspek leadership, entrepreneur, social culture, inovasi dan creativitas dalam manjemen kelas .dan improvisasi dalam solusi sistem khususnya diera pandemik Covid-19.
Untuk terus mengeklorasi dan mengekploitasi potensi diri agar dapat menjadi bagian dari solusi berbagai permasalahan masyarakat dan bangsa pada bidang pengembangan sumber daya manusia.
“Mewujudkan menjadi aksi nyata dalam mendukung kegiatan percepatan pemulihan ekonomi melalui kegiatan pendampingan pelaku usaha agribisnis, pelatihan teknis, manajemen dan kkefungsionalan baik bagi ASN maupun Non ASN,” terang Budiono.
Salah satu cerminan sejauhmana profesionalisme dan produktifnya seorang widyaiswara dalam berkiprah dalam aksi nyata dalam memberikan solusi bagi masyarakat dan bangsa ini.
Adalah sejauh mana karya-karyanya dapat dinikmati dan menolong dengan ide dan aksinya untuk membantu meringankan bahkan mengentaskan mesyarakat (petani/pelaku agribis ) pada kesempatan ini.
“Dari himpitan masalah penyediaan saprodi, inovasi bernilai tambah, dan jejaring sosial,budaya,dan ekonomi yang dibangun mampu memperkuat eksistensi dan peluang petani,“ bebernya. (budiono/bbppbinuang/dya)