Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Banjarbaru

Pantau Capaian Regenerasi Petani, Kementan Datangkan Tim Survey ke Kalsel

Avatar
529
×

Pantau Capaian Regenerasi Petani, Kementan Datangkan Tim Survey ke Kalsel

Sebarkan artikel ini
(Sumber Foto: Tim Ekspos SMK PP Negeri Banjarbaru/koranbanjar.net)

Kementerian Pertanian (Kementan) tak henti menggaungkan program regenerasi petani dalam upaya melahirkan wirausaha milenial dari sektor pertanian.

BANJARBARU, koranbanjar.net – Bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD), Kementan menciptakan wirausaha milenial tangguh dan berkualitas melalui Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS). Salah satunya di wilayah Kalimantan Selatan.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Tak kurang dari 55,3 juta dollar AS digelontorkan IFAD untuk program selama 6 tahun program berjalan (2019-2025).

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, menegaskan regenerasi petani salah satu fokus Kementan bagi keberlanjutan pembangunan pertanian.

“Indonesia harus menjalankan pertanian efektif, efisien dan transparan melalui pengembangan pertanian maju, mandiri dan modern yang dimotori oleh petani milenial. Melalui sinergi dengan IFAD, Kementan berupaya meningkatkan regenerasi melalui pengembangan petani milenial sekaligus memastikan bahwa bertani itu keren,” kata Mentan Syahrul.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengungkapkan harapannya melalui program YESS akan terwujud regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi sumberdaya manusia dari perdesaan, meningkatnya jumlah wirausaha muda di bidang pertanian.

Sehingga pertanian akan menjadi lapangan kerja menarik, prospektif dan menguntungkan, dan dapat berdampak pada penurunan angka pengangguran serta terjadinya urbanisasi.

“Program YESS ini sangat mendukung dalam pengembangan sumberdaya manusia pertanian, dengan memberdayakan para pemuda tani untuk memanfaatkan sumberdaya alam pertanian di pedesaan, secara optimal, profesional, menguntungkan dan berkelanjutan tentunya mereka ini akan siap menghadapi era milenial,” ujar Dedi.

Untuk memastikan program YESS berjalan dengan baik di Kalimantan Selatan, National Programme Management Unit (NPMU) dan Tim LPPM IPB melakukan kunjungan lapangan ke SMKPPN Banjarbaru selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalimantan Selatan, Rabu (20/04/2022).

Salah satu perwakilan dari National Program Management Unit (NPMU) Harris mengatakan bahwa kegiatan Mid Term Review (MTR) ini sejatinya dilaksanakan beberapa bulan ke depan. Akan tetapi, ada permintaan dari IFAD untuk memajukan MTR ini pada Juni mendatang.

Oleh karena itu, harus ada survey kualitatif dan kuantitatif. Sehingga dapat dilihat sejauh mana capaian, output dan manfaat yang didapat oleh calon penerima manfaat (CPM).

Harris menambahkan, kunjungan lapang ini juga untuk mendapatkan data awal dan informasi intervensi apa saja yang sudah dilakukan, kendala yang dihadapi dan rekomendasi terhadap program serta langkah solusi perbaikan sehingga tujuan dapat tercapai.

Selain melakukan Focus Group Discussion (FGD) bersama Komponen 1, 2, dan 3, dalam kunjungan ini, NPMU dan Tim LPPM IPB juga melakukan wawancara mendalam Studi Evaluasi Program dalam mendalami best practise yang terdiri dari penerima hibah kompetitif, peserta magang, smart farming dan pelatihan cpm.

Dari kegiatan ini, Kepala SMK-PPN Banjarbaru, Budi Santoso berharap agar hasil dari kunjungan ini dapat digunakan sebagai acuan untuk kegiatan program YESS ke depannya. (Tim Ekspos SMK PP Negeri Banjarbaru/dya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh