Penyuluh Pertanian dan Mantri Tani di Desa Panjaratan Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut, menyatakan kegembiraannya dengan panen padi yang bisa dihasilkan dua kali dalam setahun. Ini merupakan bukti nyata program SERASI (Selamatkan Rawa sejahterakan petani) dianggap berhasil dilaksanakan.
PELAIHARI,koranbanjar.net – Penyuluh Pertanian di Desa Panjaratan, Noorhayati mengungkapkan rasa kegembiraan yang dialami petani dengan berhasilnya panen 2 kali.
“Petani sangat senang, ini adalah kali pertama. Sebelumnya hanya panen 1 kali setahun di bulan Juli/Agustus. Tahun ini adalah kali pertama panen 2 kali yaitu pada Maret-April sebagai panen pertama dan sekarang Juli-Agustus panen kedua,” ungkap Noorhayati.
Meskipun lokasi budidaya padi di Desa Panjaratan agak sulit dijangkau dengan kendaraan umum dan hanya bisa menggunakan perahu kelotok. Namun, pembinaan tetap dilakukan secara intensif untuk memastikan program terlaksana.
“Salah satu Poktan, Mufakat, untuk sampai kesana harus naik kelotok, tapi kami senang. Terakhir kami ke lokasi itu juga naik kelotok,” tutur Noorhayati, Kamis (30/7/2020).
Ubinan dilakukan oleh Noorhayati dan Tukirin, dilakukan 3 Poktan Desa Penjaratan dalam sehari. Hasil ubinan diperoleh provitas setara dengan 4,6 ton per hektare di Poktan Berkat Bersama, Poktan Karya Bakti dan Poktan Mufakat masing-masing 4,3 ton per hektare.
Atas hasil ini, Noorhayati menyatakan produktivitasnya lebih tinggi dibanding padi unggul panen Maret lalu, yang hanya 3,7 ton per hektare
“Hasil panenan padi lokal musim kedua ini (4,3 dan 4,6 t/ha) tercatat lebih tinggi dibanding panenan padi unggul musim pertama, yang hanya 3,7 t/ha,” lanjut Noorhayati.
Lebih lanjut Noorhayati menerangkan, rendahnya produksi padi unggul diduga karena baru kali pertama petani menanam padi unggul, dan perawatan masih seadanya seperti mengelola padi lokal.
Meski demikian, keberhasilan panen merupakan bukti program serasi berhasil dilaksanakan. Dengan provitas 3,7 ton per hektare, artinya, program serasi seluas 125 hektare di Desa Panjaratan dapat meningkatkan produksi padi sebanyak 462,5 ton.
Tiga Poktan Laksanakan Program SERASI
Dikonfirmasi Mantri Tani Kecamatan Pelaihari, Tukirin menjelaskan, sebenarnya Desa Panjaratan ada 10 Poktan yang lahannya juga rawa dengan 1 kali panen. Namun, program SERASI dimulai tahun 2019 ditempatkan di 3 Poktan. Alasannya, menurut Tukirin, di 3 Poktan itu baru ada cetak sawah di tahun 2013 dan tahun 2016, sedangkan Poktan yang lain sawah sudah jadi walaupun masih IP100.
”Pemilihan 3 desa itu didasarkan karena adanya cetak sawah yang baru di tahun 2013 dan 2016. Untuk mendukung hal tersebut kami masukkan dalam program SERASI. Dengan harapan tahun berikutnya Poktan lain diberikan bantuan program SERASI,” ujar Tukirin.
Tidak berlebihan jika Tukirin berharap, karena Kalimantan Selatan akan tetap menjadi sasaran program serasi mengingat keberhasilannya meningkatkan IP yang semula IP 100 menjadi IP 200 seperti dikatakan Mentan Syahrul Yasin Limpo saat kunjungan ke Kalsel 16 Mei 2020 lalu.
“Kalsel memiliki lahan 300 haktare dengan berbagai tipe yang dapat dikembangkan untuk program serasi dan karenanya berencana untuk meneruskan SERASI di tahun 2020,” kata Syahrul.
Ditanya apa rencana ke depan untuk menjaga kesinambungan IP200 dan peningkatan provitas, Tukirin menjawab akan terus mengawal dengan kegiatan-kegiatan di lokasi itu.
”Karena sudah terbukti bisa dua kali, ya terus di kawal, diikutkan SERASI lagi, dan ditingkatkan dengan kegiatan-kegiatan penyuluhan” pungkasnya. (mbs/BBPP Binuang/dya)