Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Kalsel

Paman Birin Bawa Tanah Dari Dalam Pagar ke IKN

Avatar
497
×

Paman Birin Bawa Tanah Dari Dalam Pagar ke IKN

Sebarkan artikel ini
Gubernur Kalimantan Selatan (kanan) Sahbirin Noor, saat menyerahkan tanah kepada Presiden RI, Joko Widodo (kiri) dalam proses penyatuan tanah dan air seluruh Provinsi di Kaltim. (Sumber Foto: Biro Pers Media dan Informasi/koranbanjar.net)

Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor membawa tanah dari Desa Dalam Pagar Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar  ke titik 0 kilometer Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.

PENAJAMPASERUTARA,koranbanjar.net –  Hal tersebut dilakukan sebagai permintaan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) yang mengumpulkan semua Gubernur di Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Paser sekaligus mengumpulkan tanah dan air dari semua provinsi.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Kepala Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Timur, HM Syafranuddin mengatakan, saat berkumpul semua gubernur membawa satu liter air dan dua kilogram tanah dari masing-masing provinsi ke IKN.

Sementara Pemerintah Provinsi Kalsel dihadiri langsung oleh Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor atau biasa disebut Paman Birin, dengan membawah tanah yang diambil dari Desa Dalam Pagar dan air diambil dari sumur bernilai historis religius di tengah kota Martapura.

“Ini merupakan wujud keikut sertaan dan partisipasi dari Pemerintah Provinsi Kalsel dalam mendukung pembangunan IKN,” sebut Sahbirin Noor, Senin (14/3/2022).

Dalam siaran langsung Sekretariat Presiden bertajuk “Live Event dari Titik Nol Kilometer Ibu Kota Nusantara, 14 Maret 2022”, Sahbirin Noor menyerahkan bongkahan tanah dan air yang dikemas menggunakan kain sasirangan kepada Presiden.

Selanjutnya seluruh gubernur menyerahkan tanah dan air kepada presiden untuk kemudian disatukan dalam kendi, hal ini dilakukan sebagai prosesi penyatuan tanah dan air nusantara.

Usai pelaksanaan penyatuan tanah dan air nusantara, presiden bersama sejumlah gubernur melakukan penanaman pohon.

“Filosofi penyatuan tanah dan air dari seluruh provinsi memiliki makna Negara Republik Indonesia adalah sebuah negara besar milik rakyat dan harus dirawat, dijaga bersama seluruh rakyat Indonesia,” tambah Sahbirin. (dya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh