BANJARMASIN,KORANBANJAR.NET- Pakar Hukum Pidana Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Dr H.Mispansyah SH.MH, mendesak pihak kepolisian agar segera mengungkap kasus penyiraman air keras yang menimpa Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum Dan Ham Kalimantan Selatan, Asep Syarifuddin, belum lama tadi.
Desakan ini disampaikan kepada koranbanjar.net melalui aplikasi pesan WhatsApp, sekitar pukul 20.00 wita atau jam 8 malam.
Ditegaskan, kalau kasus ini tidak segera terungkap, maka petugas hukum akan dihantui perasaan takut dalam menjalankan tugas. Selain itu untuk mengetahui motif dan dan faktor apa yang mendorong pelaku melakukan hal tersebut.
“Kalau tidak segera diungkap, dikhawatirkan akan menimbulkan ketakutan terhadap petugas dalam menjalankan tugasnya,” terang Dosen Fakultas Hukum ULM ini, Rabu ( 21/11/2018) .
Argumen mengatakan, Imbuhnya, dalam kriminologi tentu faktor paling dekat untuk mengungkap ini adalah kaitan pekerjaan korban adalah orang yang menangani Lembaga Pemasyarakatan (LP) yang kerap bersinggungan dengan masalah di LP.
Terpenting, ujar Dr Mispansyah, keterangan yang nanti diperoleh dari korban sebagai petunjuk awal, mengenai ciri pelaku, sehingga akan membantu pihak kepolisian, apakah pelaku ada dalam catatan daftar pelaku kriminal atau tidak, atau apakah ada aktor intelektual dalam insiden ini.
“Kita nantikan saja bagaimana hasil kerja pihak polda,” ucapnya.
Ia mendoakan semoga korban segera biasa sehat kembali, sehingga bisa memberikan keterangan kepada kepolisian untuk petunjuk, agar pelaku dapat ditangkap.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Selatan, Asep Syarifudin disiram air keras oleh Orang Tidak Dikenal (OTD) di salah satu rumah makan di kota Banjarmasin, Capung Resto, Selasa Malam (20/11/2018) sekitar pukul 19.30 wita.
Menurut informasi berbagai sumber, saat makan dan keluar resto, Asep Syarifudin langsung menaiki mobil dan dihampiri oleh seseorang yang dikiranya tukang parkir, namun tanpa diduga tiba-tiba orang tersebut melakukan penyiraman air keras dan langsung melarikan diri.(al/sir)