Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Selatan (HSS) melalui Dinas Pendidikan (Disdik) HSS melaksanakan Pagelaran Peragaan Grup Seni Wayang Kulit di Museum Rakyat HSS Kota Kandangan, Rabu (5/8/2020).
KANDANGAN, KoranBanjar.net – Tujuan pagelaran wayang kulit ini untuk bersama-sama membantu kalangan, salah satunya para seniman yang ada di HSS yang terdampak virus corona atau Covid-19.
Mengangkat tema “Hasrat Terpendam Dibalik Cita-Cita” yang berdurasi selama dua jam, kegiatan ini merupakan hasil sinergi dengan dalang Saidi Rahman dari Sanggar Kumajaya Desa Tabihi Kecamatan Padang Batung dalam rangka Program Publik Dak Non Fisik BOP Museum TA 2020.
Uniknya, pagelaran wayang kulit ini tidak digelar pada malam hari seperti pagelaran wayang kulit biasanya tetapi dilaksanakan pada siang hari.
“Kegiatan ini pertama kali kami laksanakan pada siang hari, karena masih dalam situasi Covid-19 jadi kita menyesuaikan dengan protokol kesehatan dan ini tidak dipublikasikan secara umum,” ucap Kepala Bidang Kebudayaan dan Kesenian, Disidik HSS, Sri Wiyono.
Ia melanjutkan, untuk hasilnya nanti akan dipublikasikan secara online melalui media sosial dengan mendukung program pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Disdik HSS juga berencana akan melaksanakan pagelaran seni tradisional kembali pada bulan Agustus 2020, seperti pagelaran seni Begipang dan Mamanda.
“Waktunya akan kami sampaikan kemudian, format acara masih sama karena kami taat dengan protokol kesehatan,” jelasnya.
Dengan digelarnya pentas seni tradisional ini, Sri Wiyono berharap para seniman HSS yang terdampak Covid-19 dapat terbantu dan terus berkreativitas.
“Harapan kami, mereka tetap dapat berkreativitas dan tetap berkarya meskipun situasi yang kurang mendukung,” kata Sri Wiyono.
Kepala Disdik HSS Siti Erma didampingi Kabid PAUD dan Dikmas Disdik HSS Zainal Abidin, Kasi Sarana dan Prasarana Olahraga Disporapar HSS Syakhril Anwar, beserta tokoh kebudayaan dan perwakilan Sanggar Karamunting turut menghadiri acara tersebut.(MJ-30/maf)