Kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan seorang oknum pejabat Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) berinisial T (58) terhadap seorang tenaga kesehatan (nakes) di Banjarbaru, kembali menjadi sorotan publik.
BANJARBARU,koranbanjar.net – Korban, seorang nakes berinisial yang bekerja di salah satu rumah sakit di Banjarbaru, mengaku telah menjadi korban pelecehan oleh T saat menjalankan tugasnya sebagai fisioterapis.
Menurut keterangan suami korban, pelecehan terjadi hingga tiga kali.
Insiden terakhir pada 11 Desember 2024 berhasil direkam korban sebagai bukti.
“Pelaku dengan sengaja menyentuh bagian tubuh istri saya secara tidak pantas. Meski sudah diperingatkan, dia tetap mengulangi perbuatannya,” ungkap suami korban.
Setelah kejadian, korban langsung melaporkan insiden tersebut kepada dokter kepala instalasi dan manajemen rumah sakit pada 12 Desember.
Korban kemudian meminta pendampingan hukum dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Dinas P3APMP2KB Banjarbaru.
Meskipun sempat terkendala karena anggaran pendampingan telah habis menjelang akhir tahun, pada 18 Desember 2024, IR akhirnya resmi melaporkan kasus ini ke Polres Banjarbaru dengan didampingi petugas dari PPA.
Akibat dari kejadian itu, suami korban menyatakan istrinya masih mengalami trauma mendalam akibat kejadian ini.
Ia juga menyayangkan sikap pelaku yang belum menunjukkan tanda-tanda penyesalan atau meminta maaf.
“Pihak kepolisian sempat menyarankan penyelesaian damai, tetapi kami ingin proses hukum terus berjalan agar keadilan dapat ditegakkan. Tidak ada itikad baik dari pelaku, dan kami tidak akan menyerah,” tegasnya. (maf/dya)