Para nelayan di Kabupaten Tanah Bumbu mengeluhkan keterbatasan bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) untuk melaut.
BATULICIN, koranbanjar.net- Plt Kepala Pelabuhan Perikanan Batulicin, Akhmad Syarwani mengatakan, meski keselamatan nelayan menjadi prioritas, namun apabila ketersediaan pasokan BBM belum terpenuhi, artinya hal tersebut masih harus menjadi perhatian penuh distributor.
“Jadi di Pelabuhan Perikanan Batulicin, untuk SPBN hanya menyediakan 70 ton atau 7 tangki, dan itu masih sangat kurang,” ungkapnya, usai menyambut kedatangan anggota Komisi II DPRD Kalsel, M Yani Helmi, saat sidak ke kantor Pelabuhan Perikanan Batulicin (PPB), Tanah Bumbu, Senin (4/1/2020) siang.
Agar selalu tercukupi, Syarwani mengharapkan, pasokan BBM berjenis solar yang telah menjadi kebutuhan bagi nelayan untuk melaut tersebut setidaknya tercukupi.
“Harapannya, ada penambahan kouta BBM dari Pertamina bagi nelayan kita agar bisa melaut, sehingga aktivitas operasinonalnya juga dapat optimal,” harapnya.
Meski penambahan kouta harus melalui berbagai persyaratan khusus, akan tetapi dia menyebutkan, setidaknya pihaknya memerlukan 15 – 20 tangki perbulan untuk bisa mencukupi kebutuhan nelayan di lokasi pelabuhan ini.
“Syarat itu pasti, paling tidak ya sekitar 15 – 20 tangki bisa saling berbagi untuk ke semua kapal-kapal yang bersandar di Pelabuhan Perikanan Batulicin dalam aktivitas melaut,” paparnya.
Sementara itu, anggota Komisi II DPRD Kalsel, Muhammad Yani Hemi menginginkan masalah ini menjadi perhatian stakeholder terkait, agar kesejahteraan nelayan dapat terpenuhi.
“Ekonomi di sektor perikanan bangkit, itu karena kontribusi dari aktivitas para nelayan juga. Artinya, harus terpenuhi juga kebutuhan untuk melaut sehingga hasil tangkapannya juga bisa meningkat,” tegasnya.
Selain itu, sebutnya, dukungan pemerintah di tongkat provinsi untuk para nelayan juga harus mengalir, salah satunya hal paling utama adalah keselamatan dalam melaut.
“Pemerintah harus mendukung itu, apalagi keselamatan saat melaut. Tumbuhnya suatu ekonomi di sektor perikanan itu mulainya dari para nelayan, salah satu bentuk konkrit yang bisa dilakukan yaitu pemberian left jaket kepada mereka,” pungkasnya.(yon/sir)