BANJARBARU, KORANBANJAR.NET – Walikota Banjarbaru, H. Nadjmi Adhani juga ikut menghadiri konferensi pers pengungkapan jaringan narkoba jenis sabu seberat 1.1 kg dengan nilai sebesar Rp1.5 miliar di wilayah Banjarbaru, Kamis (02/08).
Dengan berhasilnya Polres banjarbaru dan Polda Kalimantan Selatan dalam pengungkapan jaringan narkoba di wilayah Kota Banjarbaru, Nadjmi sangat mengapresiasi atas kinerja tersebut.
“Pemerintah Kota Banjarbaru mengapresiasi apa yang telah dilakukan Polres Banjarbaru dan Polda Kalimantan Selatan, ini adalah prestasi besar,” ucapnya saat Konferensi Pers di Polres Banjarbaru.
Nadjmi tidak menyangka di kampung-kampung Kota Banjarbaru ada narkoba jenis sabu seberat 1 kg lebih.
“Ini jadi pembelajaran bagi kita. Banyak informasi dari Polres dan Polda mengenai Narkoba. Sebagai kepala daerah ini adalah tanggung jawab saya,” katanya.
Pelaku pengedar narkoba jenis sabu ini mengontrak atau menyewa rumah di wilayah Kota Banjarbaru. Maka dari itu, Nadjmi akan meminta kepada RT dan RW untuk menguatkan wilayahnya.
“Setiap warga dikenali, dan ini jadi pelajaran bagi kita semua. Sosialisasi harus diperbanyak ke seluruh wilayah. Peran masyarakat juga sangat dibutuhkan,” jelasnya.
Saat konferensi pers tersebut, Nadjmi juga mengungkapan bahwa ia baru pertama kalinya memegang narkoba sebanyak itu.
“Pertama kali saya memegang (sabu) seberat ini di Banjarbaru,” ujarnya.
Komunikasi dengan semua pihak, lanjut Nadjmi, harus terjaga dengan baik seperti Polres Banjarbaru dengan Pemerintah Kota Banjarbaru.
“Upaya pencegahan harus kita tingkatkan lagi. Ini sinergitas yang bagus,” ungkapnya.(maf/ana)