Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Astambul menggelar sosialisasi program bank sampah, Selasa, (17/12/ 2024). Kegiatan diadakan di dua titik lokasi, di MTs Syekh Khalid Desa Pingaran dan SDN Kelampayan.
ASTAMBUL, koranbanjar.net – Kegiatan sosialisasi melibatkan sejumlah sekolah di Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, sebagai upaya menjaga kebersihan lingkungan sekaligus mendorong kemandirian ekonomi dan jiwa kewirausahaan sejak dini di kalangan pelajar.
Pengurus PC NU Kabupaten Banjar, Faharani menjelaskan, program ini bertujuan lebih dari sekadar menjaga kebersihan.
“Program ini muncul sebagai upaya ikut serta dalam menjaga kelestarian alam, mendorong kemandirian lembaga NU, serta melatih siswa berperan aktif menjaga kebersihan lingkungan dan belajar tentang wirausaha sejak dini,” ujarnya.
Dalam program ini, MWC NU Astambul menggandeng sekolah-sekolah sebagai mitra. sekolah yang dinilai sebagai tempat strategis, karena sebarannya merata di setiap desa di Kecamatan Astambul, mulai dari sekolah dasar (SD/MI) hingga tingkat menengah atas (MTs/MAN).
“Lembaga pendidikan memiliki peran penting sebagai percontohan gerakan ini,” tambahnya.
Adapun sekolah-sekolah yang telah bergabung dalam program ini meliputi MTsN 8 Banjar, MAN 2 Banjar, SDN Kelampayan, MTs Syekh Khalid, dan MTs Mambaul Ulum. Dukungan dari para guru dan pihak sekolah pun cukup positif.
“Saat ini sudah ada lima sekolah yang bergabung, dan potensinya masih terus bertambah. Dukungan dari para pengajar menjadi salah satu faktor penting dalam keberhasilan program ini,” kata Fahrani.
Dukungan Kepala Desa Pingaran Ilir
Di tempat berbeda, Ahmad Zaini, S.Pd.I., Kepala Desa Pingaran Ilir yang juga mengajar kelas 9 di MTs Syekh Khalid, menyatakan dukungannya terhadap kegiatan sosialisasi ini.
“Saya sangat mendukung adanya sosialisasi bank sampah di MTs Syekh Khalid yang berada di wilayah kami. Program ini memberikan pemahaman kepada pelajar tentang pentingnya memilah sampah agar memiliki nilai ekonomis dan menjadi rupiah,” ujar Ahmad Zaini.
Menurutnya, program ini juga berperan penting dalam meningkatkan kesadaran siswa untuk membuang sampah pada tempatnya.
“Program ini selaras dengan rencana Pemerintah Desa Pingaran Ilir pada 2025, yakni program bank sampah desa dan gerakan pilah sampah dari rumah. Harapannya, ini dapat mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh sampah,” tambahnya.
Harapan Program Bank Sampah
Lebih jauh, Fahrani menuturkan bahwa program ini memiliki sejumlah harapan besar.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat, mendorong partisipasi pelajar dalam gerakan bebas sampah dari rumah ke sekolah, serta mengembangkan potensi ekonomi dari pengelolaan sampah. Selain itu, kami berharap program ini bisa menjadi langkah awal pelatihan kewirausahaan bagi siswa,” jelasnya.
Program ini diharapkan menjadi gerakan kolektif yang melibatkan semua pihak, mulai dari siswa, guru, hingga masyarakat. Dengan adanya kegiatan ini, MWC NU Astambul berkomitmen menjadikan pendidikan sebagai basis utama dalam membangun kesadaran lingkungan sekaligus memberdayakan potensi ekonomi lokal melalui pengelolaan sampah.
Melalui langkah konkret ini, MWC NU Astambul berharap program bank sampah dapat berkembang dan menginspirasi daerah lain di Kabupaten Banjar untuk turut mengimplementasikan gerakan serupa. (hms/sir)