Memasuki musim penghujan para petani di Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, sama halnya dengan para petani lainnya di Pegunungan Meratus juga turut membuka dan mengolah lahan yang ada untuk kembali tanam padi gogo.
BALANGAN,koranbanjar.net – Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini tidak boleh menyurutkan aktivitas pertanian. Sehingga dalam berbagai kesempatan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan bahwa seluruh insan pertanian untuk terus melakukan aktivitas dan menggenjot ketersediaan pangan, namun tetap menjalankan protokol pencegahan di tengah pandemi Covid-19 secara disiplin.
Para petani yang ada di Pegunungan Meratus memiliki sistem peladangan padi yang unik.
Mereka mengenal perladangan dengan beberapa istilah membuka lahan (manabas), manabang, membakar lahan (manyalukut), membersihkan ladang sesudah dibakar (mambarasih).
Memasukkan padi ke dalam lubang (manugal), membersihkan rumput (marumput), panen (mangatam), menyimpan padi (mangindai).
Padi yang ditanam di daerah tersebut adalah padi gogo lokal dengan varietas Buyung, Gadagai dan Siam, dalam budidayanya padi gogo tidak mengandalkan saluran irigasi sebagai pengairannya tetapi hanya mengandalkan hujan.
Terpisah, Firman selaku Penyuluh Pertanian Lapangan WKPP Halong mengajak masyarakat untuk dapat memanfaatkan lahan masih banyak terdapat di Kecamatan Halong tersebut untuk di tanami padi gogo yang terbukti cocok untuk daerah tersebut.
“Mudah-mudahan padi gogo ditanam pada saat ini bisa untuk mencukupi kebutuhan masyarakat Halong dan sekitarnya, untuk luas lahan ditanami padi gogo berjumlah kurang lebih sekitar 1500 hektare,” tuturnya.
“Melihat para petani yang antusias dan bersemangat dalam mengembangkan sektor pertanian khususnya padi gogo di Kecamatan Halong, sebagai PPL tentu merasa sangat bangga.
“Kami akan terus memberikan memberikan dukungan dan perhatian terhadap tata kelola, dan pembangunan pertanian khususnya tanaman padi gogo di Kecamatan Halong,” terangnya. (Susmawati/bbppbinuang/dya)