KOTABARU, koranbanjar.net- Pelaksanaan MTQ Nasional ke XXXII Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan di Kabupaten Kotabaru berlangsung meriah dan sukses itu, telah resmi ditutup oleh Setda Provinsi Kalimantan Selatan, Abdul Haris Makkie, pada Jumat, (8/11/2019) malam.
Dalam acara penutupan MTQ tersebut, juga menampilan grup musik gambus DEBU asal Ibukota. Namun selama kegiatan berlangsung siapa sangka, Bupati Kotabaru, Sayed Jafar ternyata memiliki kekhawatiran.
Sebab, dia mengingat peristiwa MTQ pada tahun 1993 di Kabupaten Kotabaru lalu, yakni terjadi kebakaran hebat dan paling besar di Indonesia yang bertepatan Kotabaru sebagai tuan rumah MTQ.
Kejadian tersebut, tentu mengakibatkan pikiran setiap harinya. Dan disaat itu, Sayed Jafar selalu berdoa kepada Allah SWT agar kejadian pada 26 tahun lalu tidak terulang lagi. Dia mengakui, selalu memanjatkan Doa agar dijauhkan bala. Bahkan dia mengaku trauma dengan peristiwa kebakaran hebat pada tahun 1993 lalu.
“Selalu terngiang-giang dipikiran saya, namun di situlah saya selalu berdoa karena saya tidak tenang selama kegiatan berlangsung. Takut sekali dengan kejadian itu, ” ucap Sayed Jafar kepada Koranbanjar.net usai penutupan
Namun dibalik itu, dirinya sangat bersyukur saat malam penutupan, akhirnya pelaksanaan berlangsung meriah dan lancar berkat kerja keras seluruh panitia pelaksana MTQ. Bahkan Kafilah Kabupaten Kotabaru dapat meraih peringkat ke 3 di MTQ tingkat Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2019 ini dari 13 Kabupaten.
“Namun saya bersyukur akhirnya acara berjalan dengan aman lancar, bahkan Kafilah Kotabaru meraih 3 besar di bawah Kafilah Banjarmasin, dan Kabupaten Banjar, dan terimakasih untuk para kafilah Kotabaru yang sudah berjuang dan tampil maksimal. Ini adalah awal untuk terus mengembangkan dalam membaca Alqur’an dan membumikan Alqur’an di Kotabaru, ” tutup Bupati Kotabaru, Sayed Jafar (cah/maf)