Monstera Adansonii atau yang lebih dikenal dengan nama Janda Bolong kini sedang ramai digandrungi para pecinta tanaman. Terlebih di masa pandemi Covid-19 seperti ini.
TAPIN, koranbanjar.net – Muhammad Badridin, warga Tapin, mengaku baru enam bulan ini memiliki Janda Bolong.
“Janda bolong yang lagi viral ini aku minta dari ibu. Kalo jenis tanaman keladi yang lain banyak dari gunung yang aku bawa,” ungkap pria yang akrab disapa Ubad itu sambil memperlihatkan tanaman lain miliknya, kemarin.
Dia menceritakan, dirinya menyukai tanaman hias sejak 2 tahun lalu. “Sejak 2018 sudah mulai mengoleksi tanaman, namun hanya jenis bonsai. Kalau jenis-jenis keladi seperti Janda Bolong ini baru enam bulanan,” katanya.
Janda Bolong dengan ciri khas bolong pada setiap daunnya itu dikabarkan memiliki nilai jual hingga jutaan rupiah.
Menurut Ubad, Janda Bolong termasuk jenis tanaman hias yang mudah dirawat karena tergolong tahan penyakit. Untuk perawatan, Janda Bolong hanya perlu disiram air dan pupuk seperlunya.
“Karena dia jenis tanaman merambat, penyiraman air dalam seminggu cukup dua kali, menjemurnya di pagi hari minimal seminggu dua kali. Itu supaya tanaman tidak lemas dan menerima sinar matahari yang cukup untuk proses fotosintesis,” tuturnya.
Dia menjelaskan, Janda Bolong bisa ditanam di luar ruangan, tetapi tidak boleh terkena sinar matahari langsung. Jika ditanam di luar ruangan, maka Janda Bolong harus terlindung dari sinar matahari.
“Janda Bolong yang ditanam di luar ruangan sebaiknya harus sering disiram, misalnya dua hari sekali. Sedangkan pemupukannya sama kaya dalam ruangan, minimal sebulan sekali,” ujarnya.
Selain Janda Bolong, Ubad juga mengoleksi berbagai tanaman di halaman rumahnya, seperti Kuping Gajah, Sirih Gading, Keladi Hias, serta beberapa tanaman bonsai lainnya. (MJ-031/dny)