Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Banjarbaru, Paulata Ekosari mengaku, ia sukses menjalani bisnisnya dengan berjualan kerupuk hanya perlu modal Rp 20 ribu.
BANJARBARU, koranbanjar.net – Paulata Ekosari menjelaskan, memulai usaha penjualan makanan cemilan sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).
Modal uang Rp20.000 dari orang tuanya, ia nekat berjualan kerupuk menaiki sepedanya menuju ke sekolahan dan menitipkan ke kantin sekolah hingga ke warung.
Hingga akhirnya, bisa membayar SPP dan membeli pakaiannya sendiri dari hadil berjualan kerupuk.
Sudah sekitar 40 tahun lebih ia membuka usahanya secara mandiri. Sekarang, dirinya sudah mempunyai berbagai macam produk dari yang dulunya hanya menjual kerupuk bawang.
“Awal berjualan kerupuk bawang sehari 20 kilogram dengan karyawan 2 orang. Ada yang produksi dan bungkus yang goreng saya sendiri. Sekarang sudah 15 produk saya produksi. Saya titipkan di rumah makan, toko, warung dan lain-lain,” ucapnya.
“Alhamdulillah, dari produksi ini saya bisa membantu untuk kebutuhan rumah tangga, menyekolahkan anak saya dan kalau ada lebihnya saya bisa buka usaha yang lain. Omzet saya lumayan per bulan sekitar Rp 5 juta,” ungkapnya.
Seperti diketahui, keseharian Paulata pagi berjualan di pasar, siang menjahit, sorenya menggoreng kerupuk, lalu malam membungkus kerupuk.
Ia berharap, agar pemerintah bisa membantu dalam permodalan serta ke depannya dapat menjual produknya ke berbagai daerah lainnya. (MJ-37/YKW)