Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Advertorial

Mitigasi dan Adaptasi Hadapi Ancaman El Nino dan La Nina Jadikan Eco Enzyme Alternatif Cerdas Menekan Dampak Perubahan Iklim

Avatar
376
×

Mitigasi dan Adaptasi Hadapi Ancaman El Nino dan La Nina Jadikan Eco Enzyme Alternatif Cerdas Menekan Dampak Perubahan Iklim

Sebarkan artikel ini
Tangkapan Layar Youtube BBPP Lembang. (foto : Youtube)

Dalam rangka meningkatkan kompetensi teknis Sumber Daya Manusia Pertanian khususnya bagi Petani, Penyuluh Pertanian, dan Insan Pertanian lainnya, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian melaksanakan Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh Volume 8 Tahun 2023.

BOGOR, Koranbanjar.net – Pada sesi pelatihan hari Kamis (14/9/2023) mengangkat tema Peningkatan Nilai Tambah Komoditas Pertanian Mengantisipasi El Nino. Pada BOC Vol.235 ini pokok pembahasan yang dijabarkan mengenai Eco Enzyme Alternatif Cerdas Menekan Dampak Perubahan Iklim.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Perubahan iklim merupakan isu global sehingga sangat berdampak kepada sendi kehidupan termasuk sektor pertanian, sehingga untuk mengantisipasi kondisi itu Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang, memberikan pelatihan atau edukasi mengenai pengendalian limbah untuk menyelamatkan bumi.

Mengurangi pemanasan global dan efek rumah kaca karena dalam prosesnya, Eco Enzyme akan melepaskan gas ozon (O3). Nantinya, gas ozon (O3) akan mengikat karbondioksida (CO2) di atmosfer yang menjebak panas di awan. Menghasilkan karbonat (CO3) dari CO2 yang bermanfaat untuk biota dan tumbuhan laut.

Kepala BPPSDMP Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr mengatakan para petani di seluruh Indonesia harus bisa dapat beradaptasi dengan kondisi dan keadaan perubahan iklim tersebut. Salah satunya adalah dengan cara memanfaatkan kualitas tanaman yang tahan kekeringan.

“Mitigasi dan adaptasi dengan suhu dan el nino atau kekeringan dimana dan lal lina atau banjir dimana-mana, bagaimana caranya pertama meski lakukan manfaatkan kulitas tanaman tahan kekeringan,” katanya.

Modernisasi dan aktivitas yang meningkat, selain memberikan berbagai dampak positif dan kemudahan bagi manusia, juga memberikan beberapa dampak negatif terhadap lingkungan. Lingkungan kita tercemar oleh berbagai polusi. Jumlah sampah yang dihasilkan pun kian meningkat seiring pertumbuhan populasi manusia.

Kondisi lingkungan yang kian memburuk akan membawa kerugian bagi makhluk hidup, misalnya kondisi kesehatan terganggu sehingga timbul penyakit, punahnya flora dan fauna, dan sebagainya.

Hal itulah yang menjadi focus dan konsen Pemenerintah sehingga pada tanggal 19 – 21 September 2023 yang akan dating akan dilaksanakan secara offline dan online di seluruh UPT Pelatihan lingkup BPPSDMP. Pelatihan akan dibuka secara resmi oleh Bapak Menteri Pertanian di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara.

(rth)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh